Page 28 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Juni 2024
P. 28
ISU PASAR
Industri Data Center
Di Indonesia Booming Tahun Depan?
THE WEALTH REPORT YANG DIRILIS LEMBAGA RISET KNIGHT FRANK INDONESIA MEMPROYEKSI AKAN TERJADI LONJAKAN PERMINTAAN
RUANG DATA CENTER PADA TAHUN DEPAN, KHUSUSNYA DARI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA.
okasi favorit yang diincar terkonsentrasi pada kawasan dekat Laporan Asia-Pacific Data Centres 2023 mengungkap kemunculan
kawasan industri, kampus atau hub teknologi yang terjalin erat AI di tahun ini telah mengirim “gelombang kejut” ke seluruh pasar
dengan riset dan pengembangan kecerdasan buatan AI (artificial data center global dengan tingkat penyerapan yang menyentuh rekor.
L intelligence). Peningkatan kuantum yang dilaporkan terjadi di Amerika Serikat dan
Pada 2023, area Jabodetabek telah menyaksikan dominasi per- Eropa, sementara di Asia diperkirakan akan segera menyusul.
mintaan ruang data center yang cukup signifikan, hingga 33% dari Indikasi awal, pasar data center seperti Johor, Mumbai, dan Jakarta
penyerapan pasar. Tren ini juga telah bertahan dalam tiga tahun terakhir, akan diuntungkan dari semakin berkembangnya AI dengan dukungan
yang mengindikasikan pertumbuhan yang terjaga dari infrastruktur data biaya tanah dan energi yang relatif masih terjangkau. Meski demikian,
di dalam kawasan-kawasan industri di Greater Jakarta. para operator harus proaktif mengkoordinasikan pendekatan-pendekat-
an mereka dalam melobi perusahaan untuk meningkatkan produksi
energi, karena diperlukan produksi energi hingga bergiga-giga watt
dan distribusinya di seluruh pasar data center utama untuk memenuhi
permintaan ini.
Menurut laporan tersebut, dengan diadopsinya teknologi cloud
yang terus meningkat di wilayah Asia Pasifik, permintaan jasa untuk
data center semakin melonjak. Pasar-pasar tingkat kedua dengan du-
kungan pemerintah, perubahan-perubahan regulasi, dan insentif pajak
semakin mendukung berkembangnya wilayah-wilayah teknologi
cloud baru, meningkatkan persaingan para operator data center untuk
mengkapitalisasi ketidakseimbangan antara persediaan dan permintaan
yang ada.
Penyerapan yang kuat terus tercatat di sebagian besar pasar tingkat
pertama karena perusahaan-perusahaan yang masih berkomitmen
untuk memiliki hosting komputasi virtualnya, baik pada platform China
atau Amerika Serikat.
28 | Edisi 210, Juni 2024 | RealEstat Indonesia