Page 31 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Juni 2024
P. 31
TATA RUANG
“Tantangan
Jakarta dalam 5-10
tahun mendatang
adalah tetap
memerhatikan
krisis iklim
dan kualitas
kehidupan
masyarakatnya.
Selain itu, saat ini jarak
tidak lagi ditentukan oleh
kilometer, tetapi sudah
Ketua IAP DKI Adhamaski Pangeran (kiri) memberi cenderamata kepada pembicara
diskusi Urban Dialogue. ditentukan waktu.”
Konsep megapolitan polycentric memung- “Karena Indonesia hanya memindahkan run yang diikuti berkurangnya penggunaan
kinkan warga yang tinggal di kota penyangga pusat pemerintahan saja ke Kalimantan Ti- kendaraan bermotor.
seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi mur, maka posisi Jakarta akan tetap strategis Sementara itu, Ketua IAP Jakarta Adha-
(Bodetabek) dapat beraktivitas di tempatnya sebagai kota global. Jakarta tidak akan lumpuh maski Pangeran mengatakan terbitnya Un-
masing-masing. Hal itu karena pusat bisnis dan kecuali semua fungsinya dipindahkan,” tegas dang-Undang Daerah Khusus Jakarta (UU
ekonomi telah berkembang pesat di daerah- Eman, demikian dia akrab disapa. DKJ) terjadi di saat daya saing Jakarta terus
daerah sekitar Jakarta, serta sudah terkoneksi Board of Directors Member FIABCI Dunia mengalami penurunan.
dengan jaringan infrastruktur. itu menyebutkan perpindahan sebagian ak- “Untuk itu, peningkatan daya saing Jakarta
Sementara itu, Kurator IKN Nusantara, tivitas manusia tersebut justru membawa menjadi tantangan tersendiri. Terlebih, IAP
Ridwan Kamil mengatakan peralihan status dampak positif karena Jakarta untuk se- Jakarta melihat persaingan ketat Jakarta saat
Jakarta dari ibu kota negara menjadi daerah mentara waktu dapat melakukan proses ini bukan hanya dengan kota-kota besar di
khusus tidak serta merta langsung mengubah “penyembuhan” atau healing agar menjadi dunia terutama di regional ASEAN, tetapi juga
Jakarta. Menurutnya, pengalaman negara- normal kembali. Antara lain perpindahan bersaing dengan daerah-daerah di dalam
negara lain yang telah memindahkan ibu kota pusat pemerintahan akan membuat jumlah kawasan aglomerasi Jabodetabekpunjur,” ung-
negara dibutuhkan waktu puluhan tahun, penduduk yang beraktivitas di Jakarta menu- kapnya. (Rinaldi)
bahkan ada yang mencapai 100 tahun seperti
Washington DC di Amerika Serikat.
“Tiba-tiba dalam waktu hanya 5-10 tahun
langsung terjadi perubahan, tentu tidak sese-
derhana itu,” ungkapnya di diskusi yang sama.
Ridwan Kamil menilai tantangan Jakarta
dalam 5-10 tahun mendatang adalah tetap
memerhatikan krisis iklim dan kualitas kehidu-
pan masyarakatnya. Selain itu, saat ini jarak
tidak lagi ditentukan oleh kilometer, tetapi
sudah ditentukan waktu. Dia memberi contoh
dari Jakarta-Bandung dengan kereta cepat
hanya butuh waktu tempuh 30 menit.
Daya Saing
Ketua Badan Kejuruan Teknik Kewilayahan
dan Perkotaan Persatuan Insinyur Indonesia
(PII), Soelaeman Soemawinata yang menjadi
penanggap pada acara tersebut mengung-
kapkan untuk menjadi kota global, maka
Jakarta harus mampu meningkatkan daya
saingnya sebagai pusat finansial dan investasi
dunia. FOTO-FOTO: ISTIMEWA
RealEstat Indonesia | Edisi 210, Juni 2024 | 31