Page 47 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi September 2024
P. 47
PERBANKAN
“Kami percaya,
hunian
layak, sehat
dan ramah
lingkungan
akan meningkatkan
kualitas hidup
manusia yang
tinggal di dalamnya.”
Pastikan Standar Adapun, sejak 1976, BTN telah menyalurkan tidak hanya meningkatkan keterjangkauan
Nixon merinci dengan target bertahap Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebanyak 5,2 rumah ramah lingkungan, tetapi juga dapat
hingga 2029 tersebut, akan berkontribusi juta unit baik melalui pembiayaan subsidi, meningkatkan standar hidup masyarakat ber-
pada pengurangan lebih dari 1,7 juta kilogram non-subsidi, maupun pembiayaan perumahan penghasilan rendah dan menengah, sekaligus
sampah plastik. Selain itu, emisi karbon juga syariah. Dalam rangka mendukung penuh mengurangi emisi.
akan ditekan sebesar 2,42 ton CO2. Dampak Program Satu Juta Rumah sejak tahun 2015, Gita juga menilai komitmen nyata yang
tersebut, imbuhnya, setara dengan penana- BTN telah menyalurkan KPR sebanyak 1,9 juta dilakukan BTN tersebut, merupakan inspirasi
man 110.000 pohon dan 323 hektar penye- unit atau setara Rp403,5 triliun. dan panutan bagi sektor perbankan di
rapan emisi. Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa- Indonesia dalam mengakselerasi penerapan
Selain menggunakan bahan bangunan Bangsa (PBB) di Indonesia Gita Sabharwal prinsip Sustainable Development Goals (SDGs).
yang ramah lingkungan, BTN juga mengge- mengapreasi komitmen BTN dalam implemen- “Kami terbuka untuk menjalin kolaborasi
rakkan para pengembang kategori Rumah tasi prinsip keberlanjutan melalui Rumah Ren- dengan BTN ke jenjang berikutnya untuk masa
Rendah Emisi untuk memastikan beberapa dah Emisi. Langkah inovatif BTN, kata Gita, depan yang lebih baik,” ujarnya. (Rinaldi)
standar. Di antaranya efisien dalam pemakaian
energi, air, pengelolaan sampah, hingga peng-
urangan polusi.
Untuk efisiensi energi, rumah ramah
lingkungan tersebut diwajibkan memiliki
banyak ventilasi, plafon tinggi, hingga rasio
jendela terhadap tembok mencapai 15%-30%.
Standar tersebut ditetapkan agar terdapat
sirkulasi udara yang baik. Efisiensi air dilakukan
melalui penggunaan keran debit kecil, pengo-
lahan sanitasi yang baik, memiliki sumur
resapan, hingga penggunaan air bersih dari
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Untuk pengolahan sampah, rumah ber-
emisi rendah diwajibkan memiliki bak sampah
pilah. Sementara, untuk menekan polusi,
pengembang diminta menanam 1 tanaman
penyerap emisi karbon per rumah. Selain itu,
pengurangan polusi juga dilakukan dengan
menggunakan minimal 10% material ramah
lingkungan pada dinding dan lantai, hingga
memiliki ruang terbuka hijau sebanyak 10%
dari total luas kawasan perumahan.
“Kami percaya, hunian layak, sehat dan
ramah lingkungan akan meningkatkan kualitas
hidup manusia yang tinggal di dalamnya,” ujar
Nixon. FOTO-FOTO: ISTIMEWA
RealEstat Indonesia | Edisi 213, September 2024 | 47