Bank Indonesia: Penjualan Properti Residensial Tumbuh 15,23%

Faktor pendorong perbaikan perkembangan penjualan pada Triwulan II-2022 adalah membaiknya seluruh penjualan tipe rumah.
0
690
properti residensial

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyatakan dalam Survei Harga Properti Residensial (SHPR) penjualan properti residensial di pasar primer tumbuh meningkat di triwulan II-2022. Faktor pendorong perbaikan perkembangan penjualan pada Triwulan II-2022 adalah membaiknya seluruh penjualan tipe rumah.

“Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang tumbuh positif sebesar 15,23% (yoy/ year on year) pada triwulan II 2022, setelah terkontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 10,11% (yoy),” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangannya, Selasa, 16 Agustus 2022.

Membaiknya penjualan tipe rumah, terutama terjadi tipe besar yang tumbuh sebesar 29,86% (yoy). Selain itu, peningkatan penjualan tipe rumah kecil dan menengah masing-masing tercatat sebesar 14,44% (yoy) dan 12,25% (yoy). Posisi penjualan pada triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar -8,27% (yoy) dan -18,28% (yoy).

Responden menyampaikan bahwa belum optimalnya penjualan properti residensial primer disebabkan oleh beberapa faktor.  Pertama, kKenaikan harga bahan bangunan (21,38% dari jawaban responden). Kedua, masalah perizinan/birokrasi (15,06%). Ketiga, suku bunga KPR (11,61%). Keempat, proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (11,81%). Kelima, perpajakan (9,56%).

Secara triwulanan, peningkatan pertumbuhan penjualan secara tahunan pada Triwulan II-2022 ditopang terutama oleh penjualan rumah tipe menengah yang tercatat tumbuh meningkat sebesar 19,55% (qtq/quarter on quarter), kembali tumbuh positif dari triwulan sebelumnya  yang terkontraksi sebesar -20,05% (qtq).

Sementara itu, penjualan tipe kecil dan besar terpantau mengalami pertumbuhan yang tidak setinggi bulan sebelumnya.  Pertumbuhannya masing-masing tercatat 10,11% (qtq) dan -0,53% (qtq), lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 14,88% (qtq) dan 6,52% (qtq).

Harga Properti

SHPR Bank Indonesia juga mengindikasikan bahwa harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat terbatas pada triwulan II 2022. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan II 2022 tercatat meningkat sebesar 1,72% (yoy). Relatif terbatas daripada pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,77% (yoy).

“Pada triwulan III 2022, pertumbuhan harga properti residensial primer diprakirakan kembali meningkat terbatas sebesar 1,53% (yoy),” ucap Erwin.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan nonperbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk pembangunan properti residensial. Pada triwulan II 2022, sebesar 64,82% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.

Sementara itu dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 74,97% dari total pembiayaan. (SAN)