Bos IKN Beberkan Progres Pembangunan IKN

Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono membeberkan progress pembangunan IKN yang saat ini telah memasuki konstruksi tahap awal.
0
277
pembangunan IKN

Jakarta – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah memasuki tahap pembangunan. Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono membeberkan progres pembangunan IKN yang saat ini telah memasuki konstruksi tahap awal.

“Pada saat ini, kalau Anda ke lapangan melihat konstruksi tahap awal ada land clearing, land consolidation. Kemudian, finalisasi Bendungan Sepaku Semoi dan juga intake air baku di Sungai Sepaku yang akan menyuplai sebagian besar air di IKN,” kata Bambang saat menyampaikan sambutan pada acara United Overseas Bank (UOB) Economic Outlook 2023 melalui rekaman video, Kamis, 29 September 2022.

Bambang menjelaskan, pembangunan rumah pekerja juga tengah berlangsung di IKN. Rumah pekerja tersebut akan menampung sekitar 100.000 orang dengan target penyelesaian pada tahun 2023.

“Yang ketiga, yang di lapangan sekarang sedang dilakukan adalah pembangunan jalur-jalur logistik. Ini sangat penting. Akses-akses logistik agar material yang digunakan tahun depan dapat ditransportasikan dengan lancar,” urai Bambang.

Skema Pebiayaan dan Peluang Investasi

Terkait skema pembiayaan dan peluang investasi di IKN, Bambang mengatakan, pembangunan IKN hingga 2024 akan bertumpu pada APBN. Harapannya dalam jangka panjang hingga tahun 2045 pembiayaan non-APBN akan mengambil porsi utama sekitar 80 persen dari total biaya.

Pembiayaan dari swasta antara lain PPP (Public Private Partnership), termasuk user payment atau availability payment. Pemerintah dapat memberikan jaminan dukungan pembangunan sebagian maupun viability gap fund.

Selain itu, dalam partisipasi perumahan pembiayaan dapat berasal dari investasi BUMN dan sektor swasta. Penunjukan BUMN oleh pemerintah. Selanjutnya, pembiayaan internasional bisa melalui hibah atau pembiayaan untuk green city dan smart city melalui kerja sama bilateral dan multilateral.

Sumber pembiayaan juga dapat berasal dari pembiayaan kreatif. Artinya, pembiayaan tersebut berupa blended financing, crowdfunding, carbon trading dan filantropi.

“Yang terkahir ini tentang carbon trading ini memiliki potensi yang cukup tinggi karena IKN memiliki 65% dari total area yang 256.000 hektar itu yang dapat difungsikan sebagai carbon sink. Sehingga pada tahun 2045 IKN Nusantara dapat mencapai situasi karbon netral,” pungkas Bambang. (SAN)