Indonesia Ajak Pengusaha Australia Investasi di Sektor Pariwisata
JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengajak investor dari negara Australia untuk menanamkan investasinya di Indonesia, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dalam kunjungan kerjanya ke Australia, Sandiaga melakukan pertemuan dengan member dari Australia Indonesia Business Council (AIBC). Dalam pertemuan itu, dia mengundang member dari AIBC untuk menanamkan investasinya di Indonesia terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Kami menargetkan realisasi investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa mencapai US$2,45 miliar. Untuk itu, kami mengundang para investor dari Australia khususnya anggota AIBC untuk berinvestasi dan kami (Pemerintah Indonesia) akan sepenuhnya memfasilitasi,” ujar Sandiaga Uno, dalam keterangannya, Jumat (8/4/2022).
Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang sangat penting di Indonesia. Dua sektor tersebut menjadi rumah bagi 34 juta masyarakat Indonesia dalam menggantungkan hidupnya.
Karenanya, Pemerintah Indonesia secara optimal akan memastikan pariwisata dan ekonomi kreatif dapat berkembang dengan baik. Terutama di lima destinasi super prioritas yang telah ditetapkan pemerintah yakni Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Danau Toba dan Likupang.
“Investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan dapat membuka 1,1 juta lapangan kerja baru yang berkualitas di Indonesia,” kata Sandiaga.
Menparekraf menjelaskan, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia mengarah pada pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang lekat dengan nilai-nilai berkualitas dan berkelanjutan. Hal ini dikatakannya juga sesuai dengan tren baru pariwisata dan ekonomi kreatif yang personalized, customized, localized and smaller in size.
Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia akan berfokus pada kegiatan event. Seperti G20, WCCE, juga World Tourism Day yang terselenggara di Indonesia.
Promosikan Destinasi
Menparekraf mengungkapkan, masa-masa penghujung krisis merupakan waktu yang tepat bagi para investor untuk berinvestasi. Di mana, peluang-peluang usaha dan perekonomian mulai kembali terbuka. Dari krisis justru tercipta peluang-peluang baru dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
“Investasi saat krisis akan mendatangkan banyak keuntungan, good investment return, namun perlu dengan strategi yang matang,” kata Sandiaga.
Selain bertemu dengan member dari AIBC, Menparekraf juga bertemu dengan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia, The Hon Dan Tehan di Commonwealth Offices, 4 Treasury Pl, East Melbourne VIC 3002, Treasure Place, Melbourne, Australia, Rabu (6/4/2022).
Sandiaga bahkan sempat mempromosikan sejumlah destinasi wisata di Indonesia yang dapat dikunjungi oleh wisatawan asal Australia.
“Jumlah wisatawan Australia yang datang ke Indonesia begitu besar, bahkan Bali sudah menjadi rumah kedua bagi mereka,” ujarnya.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda, jumlah kedatangan wisatawan Australia ke Indonesia cukup signifikan. Tercatat pada tahun 2019 ada sekitar 1,4 juta wisatawan yang berkunjung. Lalu, mengalami penurunan pada Februari 2021 menjadi 220 wisatawan.
“Menteri Australia saat bertemu menyampaikan bahwa Indonesia begitu cantik. Dan kita sadari bahwa pandemi telah membawa dampak besar pada pariwisata di kedua belah negara,” jelas Menparekraf.
Dia menambahkan, Indonesia tidak hanya memiliki Bali sebagai tujuan wisata masyarakat Australia. Lebih dari itu, Indonesia memiliki deretan destinasi wisata yang cantik dengan kekayaan alam dan budaya lain yang mempesona. (MRI)