
Tak lagi jadi ibukota negara, Kota Jakarta diprediksi lebih berkembang. (Foto: Istimewa)
Jakarta –Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta diprediksi akan lebih berkembang setelah melepaskan atributnya sebagai ibukota negara. Kota Jakarta akan lebih mandiri dalam berbagai hal, misalnya dalam hal anggaran.
“Jakarta akan lebih berkembang ketika tidak menjadi ibukota karena masalah kehidupan, anggaran dan sebagainya akan lebih mandiri,” kata Epidemiolog Universitas Indonesia, dr. Pandu Riono, MPH., Ph.D dalam Webinar Urban Dialogue 2023 #8 yang diselenggarakan Ikatan Ahli Perencana Wilayah dan Kota (IAP) DKI Jakarta bersama Staravenues dan Gisact yang mengusung tema ‘Melangkah Menuju Kota Sehat: Infrastruktur dan Mobilitas Berkelanjutan di Jakarta’ pada Senin, 30 Oktober 2023.
Pandu menjelaskan, saat Jakarta masih menjadi ibukota negara memperoleh special treatment atau perlakuan khusus. Selepas tak menjadi ibukota, perlakuan khusus tetap akan diterima Jakarta. Ditambah lagi, infrastruktur kota Jakarta sudah berkembang sedemikian rupa sehingga akan menjadi pusat ekonomi.
“Masalahnya akan menjadi lebih mandiri tanpa dipengaruhi oleh kehidupan politik karena Jakarta jadi pusat politik, pusat kekuasaan, tidak hanya pusat ekonomi. Jakarta akan menjadi pusat ekonomi ketika ibukota yang harusnya menjadi pusat pemerintahan berkembang pesat,” imbuh Pandu.
Proses pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan masih lama dan belum menjadi sebuah kota. IKN akan menjadi kota pegawai atau kota birokrasi dan kalau menjadi kehidupan ekonomi itu masih jauh dari memadai karena butuh waktu yang lama.
Infrastruktur Jakarta sebagai pusat ekonomi juga lebih siap dibandingkan IKN. Ditambah lagi sumber dana Kota Jakarta selepas tidak jadi ibukota negara akan menjadi mandiri.
“Kalau peluang itu diperbaiki dan disempurnakan Jakarta akan lebih baik dari sekarang karena mau tidak mau semua pelaku ekonomi akan berusaha akan berkontribusi supaya roda perekonomiannya tetap jalan,” ucapnya.