
Ilustrasi (Foto: Istimewa)
“Kalau lihat ke depan adalah beliau akan lebih banyak pro terhadap hal-hal yang sifatnya untuk memantik kreativitas anak muda di perkotaan,” jelasnya.

Webinar Urban Dialogue 2023 #9 bertema “Kupas Tuntas Isu Kota: Menakar Janji Capres untuk Kehidupan Warga Kota” Sesi Ketiga. (Foto: Istimewa)
Kemudian, kedua adalah isu mengenai kesehatan mental yang meme memegang peranan penting di perkotaan. Hal ini dilakukan mengingat isu terkait mental health didominasi dialami oleh masyarakat perkotaan.
“Itu menjadi sebuah concern beliau untuk membuat sebuah crisis center khusus untuk mental health di perkotaan di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Nasib Proyek IKN
Bicara soal IKN, Thomas Lembong menyatakan bahwa anggaran yang digunakan untuk pembangunan IKN sebaiknya digunakan untuk keperluan mendesak di kota-kota yang sudah ada, seperti untuk mengatasi kekurangan gizi, menstabilkan harga pangan, penambahan tenaga kesehatan dan sarana pendidikan.
“Prinsipnya uang Rp460 triliun itu hemat kami tidak rasional untuk dipakai membangun IKN yang ujungnya memindahkan hanya 2 juta warga tahun 2045. Jadi hemat kami jauh lebih banyak keperluan-keperluan yang mendesak di kota-kota yang sudah ada daripada untuk membangun IKN,” ucapnya.
Namun, dia tidak menegaskan tidak akan menjadikan proyek IKN menjadi mangkrak ketika pasangan ANies dan Cak Imin terpilih menjadi pemimpin Indonesia. Pihaknya terlebih dahulu akan melakukan dialog publik dengan berbagai kalangan untuk mengevaluasinya.
“Kita tidak berencana untuk membatalkan IKN. Kita tidak ingin membuat IKN menjadi proyek mangkrak, tapi sudah pasti kita mau menyelenggarakan dialog publik yang intensif dengan berbagai kalangan akademisi, ahli perekonomian, ahli tata kota, masyarakat sipil dan pelaku usaha untuk mengevaluasi kembali seberapa jauh kita mau terus menghamburkan uang untuk IKN dan seberapa jauh kita mau memakai uang itu lebih untuk memenuhi kebutuhan dasar di kota-kota yang sudah ada yang bisa manfaatnya bisa dirasalan puluhan juta orang,” urainya.