Pelaku Usaha Properti Perlu Tingkatkan Literasi Finansial ke Masyarakat

0
473

JAKARTA – Lamudi.co.id, perusahaan teknologi yang bergerak di bidang layanan properti, menyebutkan bahwa tingkat disetujuinya pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih rendah yakni berkisar rata-rata 19,80 persen dalam periode Januari-Maret 2022.

Hal ini menunjukan masih perlunya pelaku usaha properti mengedukasi para calon pembeli secara lebih intens dengan literasi finansial memadai terutama sebelum melakukan proses pengajuan KPR pada bank.

Di sisi lain, pemerintah juga sedang gencar mengalokasikan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp23 triliun untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) membeli rumah melalui penyaluran KPR bersubsisi melalui beberapa bank penyalur. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi pemerintah dengan seluruh pelaku usaha properti.

“Pemerintah dan pelaku di sektor properti seperti pengembang, agen properti serta perbankan perlu lebih mengedukasi masyarakat dengan literasi finansial memadai sehingga mereka lebih paham mengenai kondisi finansial mereka masing-masing,” ujar Mart Polman, CEO Lamudi.co.id dalam keterangannya, Jumat (15/4/2022).

Menurutnya, pemegang kepentingan sektor properti harus lebih mempertimbangkan penyampaian informasi mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan secara finansial sebelum pengajuan KPR lewat bank kepada seluruh calon pembeli properti. Artinya, kata Mart, pengembang dan agen properti harus lebih siap memainkan peran proaktif dalam bagian edukasi publik.

Literasi finansial yang dimaksud antara lain berupa penentuan budget mengenai rumah yang ingin dibeli, pengetahuan mengenai uang muka minimal dan tenor KPR, pelunasan terhadap semua cicilan kredit yang masih tertunggak, pengetahuan tentang manajemen keuangan dan pengetahuan mengenai pentingnya asuransi properti.

“Itu semua harus berhasil dikomunikasikan melalui jasa konsultasi tepercaya, disini pengembang dan agen harus beradaptasi dengan tuntutan pasar baru dimana ketersediaan informasi memadai memiliki korelasi langsung terhadap pemasaran properti,” tambah Mart.

Pencari Properti

Lebih lanjut diungkapkan, generasi milenial dan generasi Z merupakan klasifikasi demografi pencari properti utama dalam platform Lamudi.co.id atau 53,2 persen.

Generasi milenial dan generasi Z inilah merupakan pencari properti pertama yang semakin menuntut mudahnya akses informasi terhadap pencarian properti terutama dalam segi pembiayaan rumah.

Disebutkan Mart, generasi ini memiliki tingkat penghasilan yang beragam. Sehingga pelaku sektor properti perlu mencarikan solusi jangka panjang untuk meningkatkan akses pembiayaan dan kepemilikan bagi generasi milenial terutama dalam segi edukasi.

“Kami memastikan bahwa jaringan agen yang bekerja dengan kami dibekali dengan kemampuan konsultasi properti yang menggabungkan pengetahuan pasar properti dan strategi pemasaran digital. Ini dilatarbelakangi oleh keinginan kami untuk mempermudah pengalaman pencarian properti semua orang melalui layanan satu atap,” tutup Mart.

Lamudi.co.id kini telah bermitra dengan lebih dari 15 ribu jaringan agen properti yang dilengkapi dengan kemampuan konsultasi finansial untuk mendukung literasi keuangan para calon pembeli properti.

Dalam mempermudah perjalanan pencarian properti bagi semua, tenaga agen Lamudi.co.id telah dibekali dengan literasi digital memadai dalam utilisasi data online. (MRI)