
Rumah FLPP yang dibangun anggota REI di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat (Foto: Oki Baren)
“Dari total alokasi tahun 2025 sebesar Rp18,77 triliun, pemerintah telah mencairkan Rp11,5 triliun kepada BP Tapera dan menyiapkan tambahan alokasi untuk mendukung target program 3 juta rumah,” ungkap Wakil Menteri Keuangan Thomas A. M. Djiwandono, dalam keterangan pers yang dikutip Rabu, 25 Juni 2025.
Penyaluran FLPP menjadi salah satu program penting yang dijalankan dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini merupakan bagian dari pembiayaan investasi dalam APBN, dengan tujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki akses yang lebih mudah ke pembiayaan perumahan, sehingga dapat memiliki rumah berkualitas dengan harga yang terjangkau.
“Realisasi program FLPP hingga 31 Mei 2025 mencapai Rp12,59 triliun, tumbuh dari Rp10,96 triliun pada bulan sebelumnya. Pembiayaan ini telah mendukung 101.707 unit rumah di 379 kabupaten/kota, naik dari 88.482 unit rumah di 362 kabupaten/kota pada bulan sebelumnya,” ungkapnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Presiden Prabowo Subianto telah meminta seluruh jajaran menteri untuk mengakselerasi berbagai program prioritas yang sudah berjalan, salah satunya adalah penyaluran FLPP. Akselerasi ditingkatkan baik dari sisi skalanya maupun kecepatannya, sehingga setiap program dapat memberikan multiplier effect dalam perekonomian juga bagi masyarakat dalam bentuk penciptaan kesempatan kerja, peningkatan kesejahteraan, dan pertumbuhan ekonomi.
“Presiden meminta kepada seluruh jajaran menteri untuk melaksanakan dan mengimplementasikan berbagai program yang selama ini sudah dilaksanakan. Akselerasi sangat penting, terutama program-program seperti makanan bergizi, pemberian makanan bergizi gratis, program di sektor perumahan, peningkatan target FLPP, program koperasi desa merah putih, dan program sekolah rakyat,” pungkas Sri Mulyani. (BRN)