
Ilustrasi pembangunan jalan tol/Foto PUPR
JAKARTA- Komisi V DPR RI mendukung percepatan pembangunan infrastruktur jalan tol di sepanjang kawasan Puncak-Bogor oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Salah satunya pembangunan jalan tol Caringin, Cisarua, hingga Gunung Mas yang dinilai akan efektif mengurai kemacetan di kawasan Puncak.
“Setelah berdiskusi dengan Direktorat Jenderal Bina Marga dan Waskita, pembangunan jalan tol sepanjang 18 km adalah satu-satunya solusi yang memungkinkan untuk mengurai kemacetan di Puncak,” kata Ketua Komisi V DPR RI Lasarus saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Lasarus menjelaskan, terdapat opsi pelebaran jalan untuk mengurai kemacetan di sepanjang kawasan Puncak. Akan tetapi, setelah mempertimbangkan berbagai aspek, opsi pembangunan jalan tol di Caringin, Cisarua, hingga Gunung Mas dianggap menjadi solusi paling efektif.
Menurut Lasarus, pembangunan jalan tol tersebut memiliki dampak berkelanjutan, mulai dari efektivitas waktu perjalanan, manajemen transportasi, hingga perputaran ekonomi di sekitar kawasan Bogor.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengapresiasi dukungan Komisi V DPR RI. Dalam paparannya, Hedy mengatakan Kementerian PUPR akan mengupayakan percepatan pembangunan infrastruktur jalan tol terutama di kawasan Puncak. Menurutnya, saat ini PUPR sedang mengeksplor pembangunan tol tersebut.
“Kalau melalui jalur dukungan pemerintah, maka akan masuk dalam antrean. Ada proses pra-FS (feasibility study) yang tahun ini sedang dilakukan, kemudian FS, AMDAL, tanah dan sebagainya. Namun kalau masuk jalur prakarsa maka bisa lebih cepat. Kalau memang dari model bisnisnya yang sekarang sedang dihitung memungkinkan untuk prakarsa, maka kami akan tawarkan secara prakarsa,” terang Hedy dalam keterangannya, Senin (6/6/2022).
Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat memang seringkali mengalami kemacetan terutama di periode liburan bahkan akhir pekan, terutama di titik setelah lampu merah Gadog, Simpang Megamendung, Pasar Cisarua hingga Taman Safari. Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Bogor konsisten memperbaiki transportasi umum sebagai bentuk upaya mengatasi kemacetan di ruas jalan Puncak, Bogor.
Jalur Puncak II
Sebelumnya terlebih dahulu sudah digagas wacana pembangunan jalur non-tol Puncak II atau Poros Tengah Timur (PTT) untuk mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan Puncak terlebih saat hari libur. Jalan alternatif tersebut diharapkan akan mengurangi beban kemacetan di Cisarua karena langsung menuju ke Cipanas.
Namun sayangnya, saat ini pembangunan jalur non-tol tersebut mangkrak. Meski dapat dilalui, tetapi kondisi jalan sangat memprihatinkan terlebih di musim hujan.
Jalur Puncak II terbentang sepanjang 50 kilometer dari mulai daerah Sentul-Babakan Madang-Hambalang-Sukamakmur-Pacet-Istana Cipanas Cianjur. (MRI)