Raih Penghargaan, Pemerintah Akui Peran Penting Bank BTN bagi Perumahan Rakyat
JAKARTA – Komitmen dan kontribusi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dalam mendukung program perumahan nasional meraih apresiasi dari Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Saat malam puncak Hari Perumahanan Nasional (Hapernas) yang digelar 25 Agustus lalu, Bank BTN mendapat kehormatan menerima penghargaan sebagai Bank Penyalur KPR Subsidi Terbanyak di semua segmen di Indonesia.
Pada acara Hapernas tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan, Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen mewujudkan hunian layak dan terjangkau, diantaranya dengan memastikan anggaran subsidi dari Pemerintah untuk program pembiayaan rumah subsidi.
“Pemerintah memastikan FLPP terus naik dengan mitra terpenting BTN. Tahun depan, bantuan pemerintah untuk perumahan naik menjadi Rp34 triliun dari tahun ini sebesar Rp29 triliun,” kata Basuki.
Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, Hapernas tahun ini secara khusus memberikan apresiasi terhadap praktik-praktik baik di sektor perumahan yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah, asosiasi pelaku pembangunan perumahan, dan juga perbankan. Menurutnya, upaya peningkatan kepemilikan rumah dalam rangka pengentasan backlog tidak hanya menjadi tugas dari pemerintah pusat, namun juga perlu kolaborasi dari seluruh stakeholder bidang perumahan.
“Peran pemerintah daerah, perbankan, asosiasi dan pelaku pembangunan, pegiat perumahan dan lembaga filantropi, tentu sangat dibutuhkan pula dukungan dari seluruh masyarakat demi mencapai hunian layak dan terjangkau untuk semua,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo mengucapkan terimakasih atas apresiasi atas penghargaan yang diberikan Kementerian PUPR. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, kepada seluruh stakeholder Bank BTN, serta seluruh masyarakat Indonesia.
“Terimakasih telah memberikan dukungan penuh, sehingga Bank BTN dapat berkontribusi secara maksimal kepada sektor perumahan nasional,” ujar Haru dalam keterangannya.
Penghargaan sebagai Bank Penyalur KPR Subsidi Terbanyak untuk semua segmen diberikan ke Bank BTN oleh Kementerian PUPR karena melihat rekam jejak Bank BTN mendukung program perumahan nasional. Bank dengan kode saham BBTN ini mencatatkan penyaluran KPR sejak 1976 hingga pertengahan tahun ini mencapai kurang lebih 5 juta unit, dimana 3,9 juta unit diantaranya adalah KPR Subsidi dengan nilai penyaluran KPR sebesar Rp209,7 triliun.
Dengan pencapaian tersebut, Bank BTN menjadi penguasa pangsa pasar KPR Subsidi dimana per Maret 2022 BTN memegang 38,5% pangsa pasar KPR sementara di segmen KPR Subsidi BTN menguasai 84,5% pasar. Komitmen BTN dalam membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) diwujudkan dengan penyaluran KPR Subsidi berkolaborasi dengan para pengembang.
Layanan Digital Mortgage
Haru menjelaskan, Bank BTN dalam menjalankan mandat sebagai bank penyalur KPR tidak terbatas hanya pada pembiayaan terhadap supply dan demand perumahan saja, tetapi juga melalui pelaksanaan program-program yang memudahkan calon konsumen untuk mengakses dan memperoleh fasilitas KPR, mulai dari pelayanan KPR online melalui aplikasi BTN Properti, portal rumahmurahbtn dan aplikasi lain dalam ekosistem perumahan digital, serta pelaksanaan Akad Massal KPR di berbagai daerah.
Selain itu, Bank BTN terus melakukan variasi produk KPR sehingga menjangkau semua segmen seperti KPR Subsidi, KPR Gaeeess for Millenial, KPR Manfaat Layanan Tambahan dan KPR Tapera serta produk KPR Syariah dan lain-lain. Bank BTN juga secara aktif dan pro aktif bekerjasama dengan pengembang menjemput bola ke masyarakat dengan berpartisipasi dalam berbagai event perumahan nasional seperti Indonesia Properti Expo (IPEX).
“Pada masa yang akan datang kami dalam proses mempersiapkan layanan digital mortgage dalam satu genggaman (mobile app) untuk mempermudah akses masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan rumah dan kebutuhan lainnya, kami juga akan terus berekspansi bukan saja kepada sektor perumahan, tetapi juga subsektor perumahan, sehingga terbentuk ekosistem perumahan yang sustainable dan memberi manfaat maksimal dalam pertumbuhan ekonomi Negara Indonesia,” jelas Haru. (MRI)