Hunian Berbasis TOD Dianggap Kemahalan bagi Milenial

0
661
Ilustrasi Hunian TOD

Jakarta – Hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD) menjadi tren dalam beberapa tahun belakangan seiring dengan kehadiran transportasi massal, seperti MRT (Moda Raya Terpadu) dan LRT (Lintas Rel Terpadu). Namun sayangnya, harga hunian berbasis TOD ini dirasa terlalu mahal bagi kalangan milenial yang memiliki mobilitas tinggi di daerah perkotaan.

“Dari sisi harga yang tidak ramah bagi segmen milenial, memang saat ini kita lihat dari sisi pengembang mereka mulai menawarkan cara bayar yang menarik bagi para pembeli yang memudahkan segmen ini untuk dapat melakukan pembelian,” jelas Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim dalam Media Briefing secara daring, Rabu, 26 Januari 2022.

Yunus menjelaskan, sebagian besar hunian di seputaran proyek TOD menyasar pekerja dari segmen milenial. Ini sejalan dengan karakteristik pekerja milenial yang ingin mencari kemudahan untuk mencapai tempat kerja dari tempat tinggalnya.

“Kalau kita lihat memang rata-rata proyek TOD menyasar ke pekerja milenial. Sebab, kemauan dari pihak pekerja milenial sudah memikirkan bahwa lebih baik memiliki hunian dengan transit public transportation untuk memudahkan mencapai tempat kerja,” imbuh Yunus.

Head of Advisory JLL Indonesia, Vivin Harsanto menambahkan, hunian di sekitaran TOD memang menjadi market kalangan milenial. Dari sisi harga, pengembang telah mencari cara agar dapat terjangkau oleh segmen milenial, antara lain dengan memberikan flexibility payment.

“Mengenai harga tidak ramah memang developer sudah mulai realize. Sehingga memberikan flexibility payment sehingga dapat membantu bagi para milenial untuk bisa memiliki hunian,” ucap Vivin.

Joint Ventures

Sementara itu, Head of Capital Markets & Investment Services Colliers Indonesia Steve Atherton mengatakan, bagi mereka yang memiliki lebih banyak tabungan dan pekerjaan dengan pendapatan yang lebih tinggi, akan memilih untuk membeli apartemen menengah ke atas atau mewah yang nyaman. Lokasinya pun di pusat kota ataupun yang berada dipinggiran.

Tetapi akan ada juga orang yang lebih memilih perumahan yang terjangkau di daerah yang cukup jauh. Namun dengan infrastruktur yang lebih baru dan lebih baik. Misalnya, akses transportasi umum di sekitar jalan tol baru, LRT, MRT ataupun kereta komuter.

“Dapat diprediksi akan ada permintaan yang lebih tinggi untuk semua jenis properti. Colliers melihat adanya peningkatan permintaan untuk TOD yang lebih cepat daripada non-TOD. Sehingga peluang untuk membeli tanah atau terlibat dalam joint ventures (JV) dengan pemilik tanah di area TOD strategis akan tetap menarik,” pungkas Steve. (SAN)