Hybrid Working Kurangi Kebutuhan Ruang Kantor

Penerapan hybrid working di sejumlah perusahaan menyebabkan kebutuhan akan ruang kantor akan berkurang.
0
410
Ilustrasi Ruang Kantor

Jakarta – Penerapan hybrid working di sejumlah perusahaan berdampak pada berkurangnya kebutuhan akan ruang kantor. Hal ini juga akan mempengaruhi konsumsi energi dan biaya lainnya. Demikian disampaikan dalam Market Insights mengenai Implikasi Hybrid Working dalam Pengelolaan Gedung Kantor dan Ruang Kerja dari Colliers Indonesia.

Hybrid working yang merupakan kombinasi dari bekerja di kantor dengan bekerja dari mana saja, termasuk dari rumah, memberikan manfaat keseimbangan kehidupan-kerja dan engagement karyawan,” jelas Head of Facilities Management Colliers Indonesia, Christina Ng dalam keterangan resmi yang diterima industriproperti.com, Kamis, 3 Februari 2022.

Christina melanjutkan, karyawan yang ingin fokus menyelesaikan tugas dapat memilih untuk WFH. Tetapi demi menjaga kesehatan mental, karyawan dapat memilih untuk WFO. Contohnya, keluar dari zona nyaman mereka dan kembali berinteraksi dengan berbagai pihak.

Dampak lain dari hybrid working adalah efisiensi perusahaan dapat teralokasikan untuk hal-hal yang lebih berkualitas untuk meningkatkan kinerja para karyawan. Sementara itu, pengaruhnya terhadap gedung terletak pada kebutuhan dan penggunaan utilitas bangunan yang seharusnya menyesuaikan dengan peningkatan dan penurunan beban hunian agar dapat mencapai efisiensi operasional.

Pengurangan kebutuhan ruang kantor akan mempengaruhi konsumsi energi pada gedung. Kemudian, beberapa kendala kemungkinan yang sering terjadi dalam penggunaan Heating Ventilation and Air Conditioner (HVAC) system.

Adapun menurut Head of Real Estate Management Services Colliers Indonesia, Andy Harsanto berbagai ketidakpastian beberapa tahun terakhir mempengaruhi peningkatan pada faktor-faktor seperti volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas) and ambiguity (ambiguitas), alias VUCA.

Antisipasi

Apakah antisipasi yang dapat dilakukan, baik bagi perusahaan maupun pengelola gedung kantor dengan adanya sistem hybrid work? Bagi perusahaan, tim Facilities Management harus dapat memperkirakan apa yang bisa dijadikan acuan atau solusi.

Hal tersebut sangat penting bagi praktisi Facilities Management untuk terus menganalisa kebutuhan ruang serta teknologi yang optimal untuk saat ini maupun di masa depan. Terutama yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan.

Sementara itu pada gedung, dengan perubahan hybrid dan kondisi persaingan yang semakin kompetitif, efisiensi operasional akan menjadi sangat penting. Dengan metode kerja yang memungkinkan untuk memprediksi beban gedung yang lebih akurat, dapat memungkinkan efisiensi. Terutama dalam penggunaan energi dan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja layanan dan keuangan pengelola.

Secara umum, divisi Facility Management harus adaptif dalam merespon dinamika yang ada. Caranya, antara lain memastikan bahwa penerapan setiap protokol sejalan dengan regulasi terbaru dari pemerintah. Lalu, menerapkan teknologi yang dapat mendukung terciptanya standar ruang kerja yang baik. Bukan hanya bagi karyawan yang bekerja dari kantor, namun juga bagi karyawan yang bekerja dari rumah.

Sedangkan bagi pengelolaan gedung, dengan menggunakan kombinasi penerapan sumber daya yang lebih terlatih dan terbaru. Ini penting untuk menerapkan sistem teknologi baik bertahap maupun secara komprehensif. Tujuannya untuk memberikan solusi efektif terhadap kinerja properti dari segi manajemen biaya.

Selain energi atau sustainability, aspek kesehatan juga penting untuk tetap mendapat perhatian. Sehingga, properti yang menawarkan solusi yang lebih baik akan memiliki lebih banyak peluang dan keunggulan kompetitif di pasar. (SAN)