Industri Furniture Cetak Pertumbuhan 2,07 Persen Tahun 2024

Pengrajin furniture (Foto: Istimewa)
Jakarta – Industri furniture (furnitur) nasional mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,07 persen sepanjang tahun 2024. Nilai ekspor furniture pada periode Januari-November 2024 mencapai US$1,47 miliar atau naik 0,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
“Dengan pertumbuhan industri furniture lebih dari 2 persen, penerapan SNI produk furniture menjadi hal yang sangat penting. Hal ini mengingat untuk menjaga kualitas produk, meningkatkan daya saing industri, serta mempertahankan kepercayaan pelanggan, baik di pasar domestik maupun internasional,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian Andi Rizaldi, dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, 10 Maret 2025.
Andi Rizaldi menuturkan, industri furnitur berperan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kementerian Perindustrian terus mendorong industri furnitur nasional untuk lebih berdaya saing global. Keberlanjutan pertumbuhan industri furnitur juga perlu didukung dengan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Andi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mendukung industri furnitur di tanah air. “Kami mendorong Dinas Perindustrian di berbagai daerah untuk aktif memfasilitasi dan mendorong pelaku industri furnitur di wilayahnya agar menerapkan SNI. Dengan dukungan dari berbagai pihak, industri furnitur nasional dapat semakin kuat dan berdaya saing di pasar global,” tambahnya.
Industri furnitur nasional memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang karena ketersediaan bahan baku yang melimpah dan keberagaman desain produk yang mampu bersaing di pasar global. Namun, ada tantangan yang dihadapi sektor industri furnitur, yaitu termasuk persaingan dari produk impor serta efisiensi produksi. “Peningkatan inovasi dan kepatuhan terhadap standar mutu menjadi faktor kunci dalam mempertahankan pertumbuhan sektor ini melalui peningkatan daya saing,” tegas Andi.
Dukungan Industri Furniture
Sebagai dukungan terhadap pengembangan industri furnitur, salah satu balai di bawah BSKJI, yaitu Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Yogyakarta, berkomitmen untuk membantu penerapan SNI melalui perluasan ruang lingkup sertifikasi produk furnitur.
Kepala BBSPJIKB Jonni Afrizon menjelaskan, proses mendapatkan sertifikasi SNI produk furnitur kini semakin mudah. “Pelaku industri dapat mengakses laman sertifikasi.batik.go.id untuk memperoleh informasi dan melakukan proses sertifikasi secara efisien,” ungkapnya.
Dengan semakin banyaknya produk furnitur yang tersertifikasi SNI, diharapkan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal semakin meningkat. Hal ini tidak hanya akan memperkuat daya saing industri di pasar internasional, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri dalam negeri secara berkelanjutan.
“Penerapan standar mutu yang ketat juga akan membantu meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi risiko penarikan produk akibat ketidaksesuaian dengan regulasi yang berlaku,” ujar Afrizon.
Selain itu, pemerintah terus mendorong kemitraan antara pelaku industri furnitur dengan berbagai lembaga penelitian dan pengembangan guna menciptakan inovasi yang lebih kompetitif. Pemanfaatan teknologi terbaru dalam produksi furnitur, seperti teknik manufaktur berbasis digital dan penggunaan bahan ramah lingkungan, juga menjadi bagian penting dalam strategi penguatan industri nasional.
“Melalui upaya ini, diharapkan industri furnitur Indonesia dapat terus berkembang, meningkatkan daya saing di pasar global, serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional,” imbuh Afrizon. BSKJI dan BBSPJIKB bertekad akan terus mendukung para pelaku industri dalam memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga industri furnitur Indonesia dapat bersaing secara lebih kompetitif di tingkat internasional. (BRN)