Industri Jadi Isu Prioritas Presidensi G20 Indonesia

Sebagai bagian dari Presidensi Forum G20, Pemerintah Indonesia telah mengusulkan penambahan isu industri dalam Trade and Investment Working Group (TIWG) menjadi Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG).
0
269

Jakarta – Sebagai bagian dari Presidensi Forum G20, Pemerintah Indonesia telah menambahkan isu industri dalam Trade and Investment Working Group (TIWG) menjadi Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG). Upaya ini sekaligus memacu kinerja dan daya saing sektor industri di tanah air dalam rangka akselerasi pemulihan ekonomi nasional.

“Pada Forum G20, Pemerintah Indonesia akan mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger. Maksud tema ini adalah untuk meningkatkan sinergi, aksi kolektif dan kolaborasi inklusif antara anggota G20 dan dunia guna mencapai pemulihan dunia yang lebih kuat dan berkelanjutan,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto di Jakarta, Kamis, 13 Januari 2022.

Adapun isu besar pada Forum G20 yaitu arsitektur kesehatan dunia, transformasi digital dan transisi energi berkelanjutan atau ekonomi hijau. “Dari ketiga isu ini, kita punya kepentingan di sektor industri. Kami berharap bisa mendobrak akses yang fair terhadap industri farmasi dan alat kesehatan,,” ungkap Eko.

Sementara itu, untuk aspek transformasi digital, Indonesia telah siap mengadopsi teknologi industri 4.0 melalui implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. “Dalam aspek transisi energi, kami berharap sektor industri di Indonesia dapat memenuhi standar berkelanjutan sehingga bisa berdaya saing global,” tandasnya.

Secara khusus, tema TIIWG pada Forum G20 tahun ini adalah “Collective economic recovery: Aligning Trade, Investment and Industry agenda with SDGs”. “Ini adalah upaya G20 untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia secara kolektif melalui penyelarasan agenda perdagangan, investasi, dan industri dengan SDGs (Sustainable Development Goals),” jelas Eko.

Berdasarkan tema besar besar TIIWG akan terbagi menjadi priority issues yang krusial, antara lain mengenai reformasi sistem perdagangan multilateral – WTO reform dan kontribusi multilateral trade system untuk pencapaian tujudan SDGs.

Isu Prioritas

Isu prioritas lainnya, yakni perdagangan dan investasi terhadap arsitektur kesehatan global, pengembangan ekonomi digital dan rantai pasok global yang berkelanjutan. Berikutnya, memacu investasi yang berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global, serta strategi bersama untuk industrialisasi inklusif dan berkelanjutan melalui penerapan industri 4.0.

“Kami berharap para negara anggota G20 dapat menerima aspek substansi pada pertemuan TIIWG. Dengan begitu, topik pembahasan akan terus berkembang dalam Presidensi G20 selanjutnya,” papar Eko.

Rangkaian TIIWG akan menampilkan sejumlah kemajuan pembangunan Indonesia, mulai dari bidang infrastruktur, sektor industri dan konektivitas yang terintegrasi. “Ini menjadi momentum yang baik karena dapat meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Tujuan akhirnya adalah memacu peningkatan investasi,” imbuhnya.

Untuk itu, perlu koordinasi yang kuat baik di lingkup dalam maupun luar negeri untuk mewujudkan isu-isu prioritas. Kemenperin telah menggandeng sejumlah organisasi internasional seperti WTO, UNCTAD, UNIDO, UNESCAP, International Trade Centre (ITC), dan World Bank guna merumuskan strategi dan narasi pada rangkaian pertemuan TIIWG tahun ini.

“Selain itu kami juga melibatkan berbagai akademisi atau kampus dan lembaga think thank terkemuka di Indonesia. Pelibatannya untuk mempertajam isu prioritas tersebut,” ujar Eko.

Strategi ini tentunya berbasis data dan kajian faktual, yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan bersama anggota G20.

Dalam rangkaian TIIWG G-20 tahun ini akan hadir delegasi sebanyak 39 entitas dari 20 negara anggota G20, sembilan negara undangan, dan 10 organisasi internasional. Kota Solo bakal menjadi tuan rumah penyelenggaraan yang pertama pada pertemuan TIIWG G20 selama 29-30 Maret 2022. (BRN)