Insentif Sektor Properti Dongkrak Pendapatan Perumnas
Jakarta – Manfaat insentif di sektor properti sepanjang tahun 2021 ternyata ikut mendongkrak perolehan pendapatan Perumnas. Wajar jika tahun 2022 manajemen mematok target penjualan sebesar 5.734 unit atau tumbuh sekira 110 persen dengan target pendapatan senilai Rp 1,6 triliun.
“Sepanjang tahun 2021, Perumnas telah melampaui target pendapatan yakni Rp 701 miliar. Hal ini karena adanya insentif di sektor properti, antara lain PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah), DP (down payment) Rp 0 dan program korporasi yang juga berimplikasi pada peningkatan penjualan rumah Perumnas,” papar Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro, dalam siaran persnya, Selasa, 1 Februari 2022.
Budi menjelaskan, pihaknya berkomitmen mengoptimalisasi peranannya dalam pembangunan rumah tapak dan rumah susun secara mandiri maupun melalui kolaborasi dan kerja sama dengan Kementerian, BUMN, Perbankan maupun institusi lainnya.
Perumnas juga berupaya mengoptimalisasi perbaikan strategi bisnis dan peningkatan kinerja keuangan. Developer pelat merah ini telah memiliki 42 proyek hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
“Perumnas telah berhasil melakukan restrukturisasi keuangan di tahun 2021. Kami segera melakukan restrukturisasi dan melakukan efisiensi terhadap biaya usaha dan operasional. Langkah perbaikan strategi bisnis ini tentu akan menjadi pijakan korporasi untuk mencapai target jangka pendek dan jangka panjang,” tuturnya.
Lepas Aset
Lebih jauh Budi menyebutkan, Perumnas juga berkomitmen mendukung Program Sejuta Rumah. Perumnas akan mengembangkan satu lokasi pilot project atau proyek percontohan suatu kawasan perumahan dan permukiman yang terintegrasi dan tertata dengan baik. Bahkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memberikan dukungan untuk proyek percontohan itu terkait prasarana, sarana dan utilitas (PSU), drainase, akses jalan, serta instalasi air bersih.
Program kerja lain sebagai booster Perumnas dalam mengakselerasi kinerja korporasi yaitu melalui monetisasi aset perusahaan. Salah satunya melalui pembukaan peluang bagi investor untuk memiliki aset properti BUMN atau partnerships melalui mekanisme yang ada.
Perumnas akan melepas sejumlah aset properti yang berlokasi di Jabodetabek dan kota besar lainnya dalam jumlah besar (bulk). Aset tersebut berupa rumah susun dan rumah tapak. “Optimalisasi aset ini dapat meningkatkan kontribusi BUMN terhadap APBN, sebagaimana fokus Menteri BUMN Erick Thohir yang akan melakukan transformasi BUMN dua tahun ke depan,” papar Budi.
Tidak hanya itu, tahun ini Pemerintah akan menyalurkan PMN (Penyertaan Modal Negara) sebesar Rp 1,568 triliun sebagai salah satu stimulus untuk keberlangsungan bisnis. PMN itu akan dipergunakan untuk memulihkan kembali serta mempercepat progress pembangunan rumah rakyat, sehingga dapat segera tersalurkan ke masyarakat dalam bentuk hunian yang layak dan nyaman.
“Kami siap menjangkau pasar yang lebih luas di tahun ini. Hal ini demi mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga memberi efek berganda (multiplier effect),” tutup Budi. (BRN)