Isu Perubahan Iklim, Dunia Usaha Diminta Lebih Proaktif

Dunia usaha diminta lebih proaktif dalam penanganan masalah perubahan iklim melalui pengelolaan RTH berbasis keanekaragaman hayati. 
0
815

Jakarta – Dunia usaha diminta lebih proaktif terkait isu perubahan iklim, yaitu melalui keterlibatan dalam pembangunan dan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) berbasis keanekaragaman hayati.

“Saya mengharapkan peran aktif kalangan dunia usaha dalam mengatasi masalah perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan,” ucap Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat seremoni Penganugerahan Program Perangkat Kinerja Pengelolaan Lingkungan Perusahaan (PROPER) Tahun 2021, di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Desember 22021.

Pada tahun 2021, tercatat area binaan mencapai 286.469 hektar yang tersebar di 27 provinsi. Untuk itu, perlu adanya upaya mengatasi perubahan iklim bagi dunia usaha dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

Ma’ruf mengimbau pelaku industri untuk turut berpartisipasi dalam rencana target Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 untuk mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim. “Karena Indonesia berkomitmen tinggi terhadap pengurangan emisi rumah kaca dan mendukung target Indonesia mencapai Net-Zero Emission pada tahun 2020,” tutur Wapres.

Wapres menyampaikan perlu upaya bersama berbagai pihak untuk optimalisasi pengelolaan lingkungan berkelanjutan. “Indonesia harus memberi contoh dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan dengan tindakan nyata,” ujarnya.

Kesadaran Kolektif

Ma’ruf menyebutkan, adanya peningkatan hasil pengelolaan lingkungan hidup seiring semakin tumbuhnya kesadaran perusahaan tentang pentingnya pelestarian lingkungan. “Saat ini, semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya peranan mereka dalam pengelolaan lingkungan hidup. Tingkat ketaatan PROPER tahun ini 75% dengan 691 inovasi, dan terbanyak di bidang efisiensi energi,” papar Wapres.

Wapres berharap, program pemerintah dapat meningkatkan produktivitas serta pemberdayaan bagi masyarakat. “Saya berharap upaya pemberdayaan masyarakat menjadi program berkelanjutan dan ada kenaikan jumlah dana bergulirnya,” ucap Wapres.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyampaikan, pihaknya akan meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui pengembangan kinerja perusahaan. “KLHK sebagai fasilitator pelaksana bersama Dewan Pertimbangan PROPER berupaya meningkatkan kinerja perusahaan sebagai kontribusi terhadap perbaikan kualitas lingkungan,” ungkap Siti.

Sebagai informasi, PROPER merupakan program yang bertujuan mendorong dunia usaha meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Dalam Anugerah PROPER Tahun 2021, sebanyak 47 perusahaan meraih Peringkat Emas untuk Program Peringkat Kinerja Pengelolaan Lingkungan Perusahaan. (BRN)