Menparekraf Percepat Layanan Wisatawan Mancanegara untuk Capai Target

Berbagai inisiasi dan transformasi keimigrasian, seperti visa, pelayanan cepat di bandara menjadi salah satu upaya mewujudkan target wisatawan mancanegara (wisman).
0
665
wisatawan mancanegara

Jakarta – Berbagai inisiasi dan transformasi keimigrasian, seperti visa, pelayanan cepat di bandara menjadi salah satu upaya mewujudkan target wisatawan mancanegara (wisman) yang jumlahnya naik dua kali lipat di tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 yakni sebanyak 3,5 juta – 7,4 juta.

“Saya menaruh kepercayaan yang sangat tinggi bahwa dengan semangat baru Dirjen Imigrasi dan jajaran akan mampu untuk melakukan transformasi dari segi pelayanan yang lebih baik dan inovasi baru agar peningkatan kunjungan serta lama tinggalnya wisatawan mancanegara di Indonesia bisa kita optimalkan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 13 Januari 2023.

Sandiaga mengapresiasi langkah Dirjen Imigrasi dan jajaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang terus berupaya memaksimalkan pelayanan imigrasi yang prima melalui berbagai transformasi  ke depan.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jakarta hingga November 2022, imbuh Sandiagam, mencapai 810.627 kunjungan. Wisatawan tersebut berasal dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, Arab Saudi, dan Jepang sebagai Top 5.

“Semoga di tahun ini dengan adanya berbagi inovasi dan perbaikan di Bandara Soetta sebagai pintu masuk utama Indonesia dan pelayanan visa yang maksimal, Indonesia dapat menarik lebih banyak dan memberi pengalaman terbaik bagi wisatawan,” ucap Menparekraf.

Visa Elektronik

Langkah lain untuk mempermudah wisatawan adalah rencana perluasan skema e-VoA (Electronic Visa On Arrival). e-VoA. Skema  yang diluncurkan oleh Kemenkumham pada November 2022 tersebut merupakan sebuah inovasi yang memungkinkan dan mempermudah wisatawan mancanegara (wisman) melakukan pembayaran VoA sebelum tiba di Indonesia.

“Dengan e-VoA yang lebih teramplifikasi secara luas dan mereka tidak perlu lagi mengantri dua kali, sehingga bisa langsung ke counter imigrasi. Ini akan lebih memudahkan para wisatawan mancanegara,” ujar Sandiaga.

Menparekraf juga memerintahkan jajarannya untuk turut mendukung sosialisasi kebijakan eVoA tersebut kepada seluruh stakeholders pariwisata.

Sementara, Direktur Jendral Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim mengaku dalam waktu dekat pihaknya memang berencana meluncurkan Golden Visa yang diperuntukkan bagi special talent digital, investor, atau pelaku industri yang sekiranya dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ekonomi Indonesia ke depan.

“Dan ini akan memudahkan para turis ataupun investor ketika di Indonesia. Ini yang didorong supaya kita menghasilkan pelayanan yang cepat dan user friendly. Kira-kira Golden Visa ini dalam waktu dekat akan kita luncurkan,” katanya. (SAN)