November 2023, Ini Capaian Program Bedah Rumah
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mendukung peningkatan kualitas rumah swadaya melalui program bedah rumah sebanyak 143.009 unit atau setara 95,10 persen dari total target 150.380 unit. Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) ini merupakan upaya mendukung penyediaan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Program BSPS dengan metode Padat Karya Tunai (PKT) bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.
“Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada kelompok MBR untuk menghuni rumah yang layak, sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah. Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam keterangan pers, Rabu, 15 November 2023.
Program BSPS merupakan stimulan dari pemerintah kepada kelompok masyarakat yang rumahnya tidak layak huni. Tujuan program bedah rumah ini yakni mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumah beserta prasarana, sarana dan utilitas umumnya. Untuk tahun 2023, pembangunan rumah swadaya melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya melalui Rupiah Murni (RPM) dengan realisasi sebanyak 138.259 unit serta melalui pinjaman Bank Dunia (NAHP) sebanyak 4.750 unit.
Program BSPS Kementerian PUPR menggunakan metode Padat Karya Tunai (PKT) melibatkan masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Dengan begitu, program ini menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Saat ini program BSPS telah menyerap tenaga kerja sebanyak 275.936 orang atau sekitar 91,75 persen dari total target 300.760 tenaga kerja.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto berharap, melalui skema PKT maka Program BSPS dapat memberikan manfaat lebih luas bagi MBR. Tidak hanya untuk memiliki rumah yang layak, sehat dan nyaman. Program ini juga berfungsi untuk mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat.
“Program ini sangat membantu masyarakat untuk memiliki hunian yang layak dengan dana stimulan yang disalurkan oleh pemerintah,” kata Iwan Suprijanto. (BRN)