Didukung Regulasi, Sekarang Momentum Tepat Incar Pasar Hunian WNA!
TANGERANG – Warga Negara Asing (WNA) kini semakin mudah untuk memiliki tempat tinggal di Indonesia dengan syarat hanya menggunakan paspor dan visa. Kebijakan itu sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah.
Selain itu, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) juga telah mengeluarkan Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 1241/SK-HK.02/IX/2022 tentang Perolehan dan Harga Rumah Tempat Tinggal/Hunian Untuk Orang Asing, pada 1 November 2022 lalu.
Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang Hubungan Luar Negeri, Rusmin Lawin mengatakan kebijakan pemerintah ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk mendorong perekonomian, memacu pendapatan negara dari pajak dan membuka banyak lapangan pekerjaan. Menurutnya, minat orang asing untuk membeli properti di Tanah Air sudah cukup tinggi.
“Saya sering keliling ke luar negeri dan banyak dari mereka ingin dapat membeli properti di Indonesia. Tapi mereka maunya cukup pakai paspor, enggak mau ribet,” kata Rusmin Lawin dalam acara Elevee Media Talk di Marketing Gallery Elevee Condominium, Alam Sutera, Tangerang, Senin (14/8).
Rusmin menambahkan, dibukanya keran kepemilikan hunian bagi WNA ini bukanlah ancaman. Justru dengan kehadiran orang asing selain sebagai pekerja profesional, mereka juga pengusaha atau pebisnis yang berpotensi membuka potensi pertumbuhan ekonomi serta devisa bagi warga Indonesia.
“Pembelian properti untuk WNA ini bukan menjual negara, tetapi kita menjual potensi ekonomi negara dengan adanya investasi masuk dan membuka lapangan pekerjaan,” jelas Rusmion Lawin yang juga menjabat sebagai President FIABCI Asia Pacific.
Dia menegaskan, selama ini kita banyak menarik investor asing untuk masuk berbisnis di Indonesia. Mereka diibaratkan boleh masuk ke dalam rumah, tetapi tidak boleh masuk kamar. “Kita welcome dengan mereka, tapi mereka bingung mau tinggal dimana? Mereka tidak mungkin sewa terus menerus sekian tahun, jadi sudah tentu mereka juga ingin punya hunian yang tetap,” tegas Rusmin Lawin.
Saat ini, menurut Rusmin, adalah saat yang tepat untuk menggencarkan WNA untuk membeli hunian di Indonesia. Dia memberi contoh seperti Vietnam dan Thailand yang sangat agresif menawarkan propertinya kepada WNA. Dikatakan, REI akan mengakomodir pengembang yang ingin memasarkan produknya kepada WNA dengan mengadakan roadshow ke beberapa negara yang warganya menjadi incaran pengembang.
“REI juga akan melakukan kerjasama dengan agen properti di negara tersebut agar proses pemasaran lebih mudah dan efisien,” jelas Rusmin.
Disukai Ekspatriat
Alvin Andronicus Chief Marketing Officer Elevee Condominium sependapat bahwa saat ini adalah momentum terbaik untuk pengembang properti di Tanah Air dalam menangkap peluang pasar orang asing termasuk pekerja asing (ekspatriat) karena regulasinya sudah mendukung.
“Alam Sutera tidak hanya membangun hunian saja tapi juga berbagai fasilitas lain. Ekspatriat dan WNA sangat menyukai ini, karena akan memudahkan mereka beraktivitas, dan ini menjadi standar mereka dalam memiliki hunian,” jelas Alvin Andronicus.
Alvin menyatakan kemudahan juga diberikan kepada ekspatriat dengan adanya instalment ke developer selama 36 kali.
“Kita tidak mau membedakan dengan konsumen lain, sama-sama kita berikan kemudahan. Dan saat ini terbukti di Elevee sudah ada transaksi dengan WNA dari Singapura,” papar Alvin.
Elevee Condominium merupakan bagian dari proyek Alam Sutera seluas 800 hektar dan merupakan kawasan skala kota dengan konsep one stop living.
Chyntia, WNA Singapura yang sudah membeli unit di Elevee mengaku dirinya tertarik karena melihat lokasi Elevee yang strategis dan kawasannya sudah berkembang pesat dengan beragam fasilitas.
Chyntia yang juga hadir dalam acara talkshow tersebut menyebutkan dirinya sebelum membeli unit di Elevee Condominium sempat khawatir karena diingatkan suaminya bahwa aturan kepemilikan properti bagi orang asing di Indonesia belum jelas.
“Suami memberikan warning, tapi saya tetap datang dan melakukan survei ke Elevee. Ternyata regulasinya sudah ada dan produknya sesuai dengan yang apa saya harapkan. Contohnya, kawasan Alam Sutera ini fasilitasnya lengkap dan sangat hijau,” ungkap Chyntia. (MRI)