Pembangunan Tol Semarang-Demak Pertimbangkan Aspek Ini

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta agar pembangunan Tol Semarang-Demak tetap memperhatikan aspek konstruksi, ketepatan waktu, serta aspek finansial.
0
249

Jakarta – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta pembangunan Tol Semarang-Demak mempertimbangkan aspek konstruksi, ketepatan waktu, dan finansial. Kementerian PUPR berharap hadirnya tol ini dapat melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara. Infrastruktur ini menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri dan kawasan pariwisata religi di Demak.

“Ini techinal challenge. Kita harus benar-benar perhatikan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam keterangan pers, Selasa, 5 Juli 2022.

Pembangunan Tol Semarang-Demak sepanjang 26,95 km dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU). Seksi 1 ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km menjadi porsi pemerintah (APBN) senilai Rp 10 triliun. Sedangkan Seksi 2 di ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.

Pada seksi 1 tengah dilakukan trial embankment sepanjang 0,4 km dengan progres 7,63 persen diharapkan selesai pada Januari 2023 hingga 2 lapis timbunan dan dapat dijadikan acuan untuk pekerjaan tanggul laut pada paket kontraktual 1B yang pada bulan Januari 2023 bertepatan mulai pekerjaan timbunan.

Problem Banjir Rob

Tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas dengan matras bambu setebal 13 lapis yang memperkuat struktur. Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah juga melalui pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta pembebanan dengan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.

Kementerian PUPR menargetkan Pembangunan Jalan Tol yang terintegrasi tanggul laut ini dapat menjadi solusi permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe – Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan dapat teratasi pada akhir tahun 2023 dengan terbangunnya tanggul hingga 4 lapis timbunan dan beroperasinya Rumah Pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.

Selanjutnya untuk Seksi 2 saat ini sudah tahap konstruksi dengan progres mencapai 87,4 persen dan bakal rampung akhir tahun ini. PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KS)) bersama Konsultan Supervisi PT Virama Karya (Persero) bertugas membangun Seksi 2. Adapun biaya konstruksi seksi ini mencapai Rp 4,7 triliun. (BRN)