Penjualan Properti Residensial Kontraksi, Harga Melambat Naik, Ini Kata Bank Indonesia

Pada triwulan I 2024, Bank Indonesia (BI) dalam Survei Harga Properti Residensial (SHPR) memaparkan kondisi properti residensial baik dalam sisi harga maupun penjualan.
0
636
Penjualan properti residensial mengalami penurunan pada triwulan III 2024 disaat ada kenaikan harga.

Kontraksi penjualan rumah selama triwulan III 2024 terjadi pada seluruh tipe rumah. Tipe kecil dan menengah masing-masing terkontraksi sebesar 9,80% (qtq) dan 5,25% (qtq), namun tidak sedalam kontraksi pada triwulan II 2024. Sementara itu, penjualan rumah tipe besar yang pada triwulan sebelumnya masih tumbuh 5,08% (qtq), pada triwulan III 2024 terkontraksi 4,47% (qtq).

Ada beberapa faktor yang menghambat pengembangan dan penjualan properti residensial primer berdasarkan informasi dari responden, yaitu kenaikan harga bangunan (38,98%), masalah perizinan (27,33%), proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (18,53%), dan perpajakan (15,61%).

Sementara itu, tingginya suku bunga KPR dianggap oleh responden tidak menghambat pengembangan dan penjualan properti. Hal ini tecermin dari trend perlambatan suku bunga KPR, di mana pada triwulan III 2024, realisasi suku bunga KPR sebesar 7,46%.

KPR Dominasi Pembelian Rumah

Mayoritas pembelian rumah primer oleh konsumen dilakukan dengan cara Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan pangsa sebesar 75,80%. Selanjutnya, pembelian rumah primer melalui pembayaran tunai bertahap dan tunai masing-masing memiliki pangsa sebesar 17,24% dan 6,96%.

Sementara sumber pembiayaan utama pengembang dalam pembangunan properti residensial masih berasal dari dana internal perusahaan dengan pangsa 74,31% pada triwulan III 2024. Sumber pembiayaan lainnya yang digunakan pengembang untuk pembangunan rumah primer adalah dari pinjaman perbankan (15,91%) dan pembayaran dari konsumen (6,01%).

SHPR BI juga memperlihatkan perlampatan total nilai kredit KPR secara tahunan sebesar 10,37 (yoy) pada triwulan III 2024, dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 13,97% (yoy). Realisasi KPR pada triwulan III 2024 secara triwulanan juga tidak setinggi triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,70% (qtq), melambat dibandingkan realisasi triwulan II 2024 sebesar 2,55% (qtq). (SAN)

 

Halaman Selanjutnya
1 2