Sandiaga Uno: Desa Wisata Dorong Kebangkitan Ekonomi
Jakarta – Desa wisata berdampak besar terhadap peningkatan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat. Demikian disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
“Desa wisata ini sudah masuk ke dalam konsep peningkatan ekonomi dari segi penciptaan lapangan kerja di mana ada 4,4 juta lapangan kerja yang akan kita ciptakan pada 2024,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 27 April 2023.
Sandiaga menjelaskan, desa wisata ini adalah penggerak kebangkitan pariwisata. Oleh karena itu, perlu terus ditunjang dengan peningkatan inklusi keuangan terhadap desa wisata.
Dampak positif lainnya terlihat pada masa pandemi Covid-19. Desa wisata menjadi pandemic winner karena terbukti peningkatan kunjungan wisatawan ke desa wisata justru naik 30 persen saat pandemi.
Hal ini lantaran desa wisata memiliki kekuatan dan karakteristik yang sesuai dengan tren pariwisata era baru yang personalize, customize, localize, dan smaller in size.
Selain itu, desa tersebutjuga diperkuat dengan tingkat literasi keuangan yang juga terus naik. Akses masyarakat terhadap sektor keuangan semakin terbuka lebar berkat kolaborasi dari semua pihak. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah bersama kementerian/lembaga terkait termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Saya melihat bahwa percepatan pemulihan kita ini karena aspek keuangannya sudah semakin tertata dengan baik, digitalisasinya juga sudah baik,” ujar Sandiaga.
Literasi dan Inklusi Keuangan
Menparekraf Sandiaga pun mengapresiasi kolaborasi OJK bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
“KUR menjadi salah satu yang harus didorong, karena akses KUR ini sudah hampir mencapai 3 juta debitur, tapi di desa-desa wisata ini harus terus kita dorong,” ujar Sandiaga.
“Saya ucapkan apresiasi yang tinggi mudah-mudahan pemulihan ini akan terus berlanjut. Memang ada dinamika ekonomi global, tapi saya yakin kalau kita bersinergi dan berkolaborasi maka pemulihan ekonomi ini akan berlanjut dan juga pembangunan kita akan semakin terakselerasi,” ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Berdasarkan survei tiga tahunan OJK tahun 2022, tingkat literasi keuangan di Jawa Tengah pada tahun 2022 sebesar 51,69 persen. Meningkat dibanding tahun 2019 sebesar 47,83 persen.
Sementara untuk tingkat inklusi keuangan di Jawa Tengah pada 2019 sebesar 65,71 persen dan pada tahun 2022 sebesar 85,97 persen.
“Tentunya kami perlu didampingi agar inklusi ini semakin bagus, nanti kami yang menggerakkan dari sisi massa,” kata Ganjar. (SAN)