Siap-siap, 3 Perusahaan Properti Mau IPO

Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut ada tiga perusahaan properti yang akan melakukan initial public offering (IPO) pada tahun ini. Target dana yang terkumpul dari IPO tersebut adalah sebesar Rp249,33 miliar.
“Minat IPO tinggi karena memang dari sisi permintaan cukup tinggi. Kondisi pasar sangat bagus teruatama secara fundamental,” kata Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK, Djustini Septiana dalam Media Briefing awal pekan ini.
Djustini menjelaskan, secara total ada 57 perusahaan yang telah mausk dalam pipeline IPO. Total dana yang diharapkan dari aktivitas strategis tersebut sebesar Rp18,15 triliun. Sebanyak 21 emiten telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK hingga pertengahan tahun ini.
“Diharapkan semuanya bisa efektif pada tahun ini. Tapi kami tidak bisa memastikan. Selain eksternal, realisasi IPO juga ditentukan oleh faktor internal perusahaan,” kata Djustini.
Tak hanya sektor properti, sektor industri lainnya juga masuk dalam pipeline IPO tahun ini, seperti dari sektor teknologi sebanyak delapan perusahaan. Harapannya, dana yang terhimpun adalah sebesar 7,36 triliun. Kemudian, ada pula empat perusahaan dari sektor energi dengan incaran dana terhimpun mencapai Rp5,67 triliun.
Berikutnya, dari sektor consumer non-cyclicals ada 13 perusahaan dengan bidikan dana sebesar Rp2,59 triliun. Sementara itu, sektor consumer cyclical sebanyak tujuh perusahaan dengan target penghimpunan dana sebesar Rp342,1 miliar.
Selanjutnya, himpunan dana sebesar Rp729,7 miliar juga diharapkan dari IPO tiga perusahaan transportasi dan logistik. Lalu, sebanyak enam perusahaan sektor infrastruktur dengan terget himpunan dana sebesar Rp404,5 miliar. Sektor basic material sebanyak 6 perusahaan dengan target incaran dana Rp372,67 miliar.
Berturut-turut, sektor industri (tiga perusahaan), sektor kesehatan (dua perusahaan) dan sektor finansial (3 perusahaan) dengan masing-masing incaran dana sebesar Rp129,7 miliar, Rp102,81 miliar dan Rp89,81 miliar.
Total Penghimpunan Dana
Djustini melanjutkan sampai dengan 3 Juni 2022, total penghimpunan dana di lantai bursa mencapai Rp94,02 triliun. Dana tersebut berasal dari 81 penawaran umum yang terdiri dari 19 perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) senilai Rp17,73 triliun.
Selanjutnya, 11 penawaran umum terbatas (PUT) senilai Rp 11,99 triliun. Lalu, tujuh penawaran umum efek berbasis utang dan sukuk (EBUS) senilai Rp 9,08 triliun. Berikutnya, delapan penawaran umum berkelanjutan (PUB) EBUS tahap I senilai Rp 10,02 triliun. Terakhir, 36 PUB EBUS tahap II sebesar Rp 45,2 triliun. (SAN)