Jakarta – Berdirinya PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI dari hasil penggabungan tiga Bank Syariah Himpunan Bank Milik Negara, memberikan harapan dan antusiasme sendiri bagi para pelaku usaha. Wakil Sekretaris Jendral Dewan Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) bidang Perbankan Syariah Royzani Sjachril menyatakan harapannya terhadap berdirinya BSI. “Kami berharap BSI dapat bekerja sama dengan pengembang properti,” ujar Royzani kepada redaksi industriproperti.com.
Lebih lanjut pengembang asal Kalimantan Selatan tersebut juga berharap dengan kekuatan modal dari BSI akan dapat mengembangkan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah yang baru dan inovatif. “Kami berharap KPR Syariah Murabahah dari BSI dapat memberikan alternatif baru kepada masyarakat yang ingin membeli rumah, utamanya masyarakat kelas menengah,” pungkas Roy. Terlebih dengan KPR Syariah Murabahah, besaran angsuran bisa tetap selama masa perjanjian pembelian rumah.
“Mudah – mudahan dengan kekuatan modal dari BSI, besaran margin hanya sebesar 6 persen sampai 8 persen dan dapat menolong masyarakat untuk memiliki rumah. Apalagi KPR Syariah Murabahah punya kelebihan bunga yang flat selama masa tenor,” kata Roy. Adapun dari hasil penggabungan Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah Tbk, dan BNI Syariah. Hasil penggabungan ketiganya mencitapak BSI dengan aset jumbo sebesar Rp 239,56 Triliun.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Presiden Joko Widodo saat meresmikan secara BSI pada Senin, 1 Februari 2021, di Istana Negara, Jakarta. “Sudah lama kita dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Status ini sudah menjadi salah satu identitas global Indonesia dan menjadi salah satu kebanggaan kita. Maka, sudah sewajarnya Indonesia menjadi salah satu negara yang terdepan dalam hal perkembangan ekonomi syariah,” kata Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy, sektor ekonomi syariah Indonesia juga dikatakan mengalami pertumbuhan yang sangat berarti tiap tahunnya. Tahun 2018 lalu, ekonomi syariah Indonesia tercatat masih berada di peringkat ke-10 dunia. Setahun setelahnya menanjak menjadi peringkat ke-5, dan tahun 2020 Indonesia telah berada pada posisi 4 dunia.
Presiden Jokowi pun juga menaruh harapan yang tinggi pada BSI. “Sebagai barometer perbankan syariah Indonesia, serta insyaallah nantinya regional dan dunia, saya mengharapkan agar Bank Syariah Indonesia harus jeli dan gesit menangkap peluang, mampu menciptakan tren-tren baru dalam perbankan syariah, dan bukan hanya mengikuti tren yang sudah ada,” tandas Presiden yang lahir di Solo pada 21 Juni 1961 tersebut.
Hadir secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan dalam acara peresmian BSI, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi. (ADH)
IndustriProperti.Com - © Copyright IndustriProperti.Com. All Rights Reserved.