Thamrin Nine Targetkan Jadi Superblok dengan Pengisian Kendaraan Listrik Terbesar

"Bisa menjadi contoh pengembang swasta lain dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia"
0
336

JAKARTA – Pemerintah terus mendorong peran entitas bisnis untuk berkontribusi mendukung transformasi energi bersih di sektor transportasi. Kendaraan listrik merupakan transportasi masa depan yang harus menjadi pilihan agar udara kota tetap bersih dan ramah lingkungan.

Menjawab tantangan tersebut, kawasan superblok Thamrin Nine di Jakarta Pusat akan mengembangkan kawasan perkantoran berbasis transportasi bersih bekerjasama dengan pengembang Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Utomo Charge Plus.

Komitmen itu dipertegas dengan penandatanganan MoU antara Presiden Direktur PT Wisma Kartika, Alvin Gozali, dengan Managing Director PT Utomo Chargeplus Indonesia, Anthony Utomo, dan National Project Manager of ENTREV UNDP Project Management Unit, Eko Adji Buwono, di Jakarta, Jumat (12/5).

Program Enhancing Readiness for The Transition to Electric Vehicles (ENTREV) sendiri merupakan aksi kolaborasi antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dengan United Nation Development Program (UNDP) yang berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia melalui persiapan transisi ke kendaraan listrik dan mendemonstrasikan model bisnis inovatif di sektor transportasi.

Inisiatif kawasan superblok Thamrin Nine dalam penyediaan infrastruktur SPKLU ini selaras dengan visinya sebagai Transit Oriented Development (TOD) pertama yang memiliki gedung tertinggi di Indonesia bersertifikasi BCA Greenmark Platinum, serta dalam upaya mengejar target predikat green district untuk setiap gedung di dalam superblok tersebut

Inisiatif ini diharapkan menjadi superblok percontohan dengan komplek pengisian baterai kendaraan listrik terbesar di Indonesia, dan menjadi pendorong gedung-gedung lain untuk menyediakan SPKLU yang taat aturan sesuai perundang-undangan yang berlaku, sehingga target SDGs yakni akses energi bersih dan terjangkau bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali dapat dicapai.

Eko Adji Buwono mengatakan, ENTREV menyambut baik kerjasama pengembangan sektor swasta untuk SPKLU di kawasan superblok Thamrin Nine ini. Harapannya karena kawasan ini adalah superblok dengan komplek pengisian kendaraan listrik terbesar di Indonesia, juga memiliki izin sesuai dengan regulasi kelistrikan yang berlaku, sehingga bisa menjadi contoh pengembang swasta lain dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang berkembang pesat.

“ENTREV siap membantu agar akselerasi program pemerintah melalui Kementerian ESDM, UNDP dan GEF dapat terimplementasi dengan baik,” ujar Eko kepada wartawan.

Pengembangan SPKLU di kawasan Thamrin Nine melibatkan penyedia SPKLU dengan jaringan terbesar di Asia Tenggara. Utomo Charge+ sebagai pihak penyedia EV Charger/SPKLU berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam melengkapi infrastruktur transportasi bersih sehingga minat masyarakat beralih ke kendaraan listrik akan tinggi.

Teknologi yang akan dipakai di kawasan Thamrin Nine adalah Aurora 11 KV sebanyak 6 unit di tahap awal dan akan dikembangkan hingga 30 SPKLU, serta Turbo600 dengan teknologi fast charging mampu mengisi daya secara cepat mulai dari 20 menit saja. Saat ini, SPKLU Utomo Charge+ juga telah terpasang di berbagai lokasi di Surabaya, Jakarta, dan Bali.

Kontribusi Swasta

Managing Director PT Utomo Chargeplus Indonesia, Anthony Utomo memastikan bahwa SPKLU Utomo Charge+ akan terus mendukung entitas bisnis yang ingin memulai perjalanan energi hijaunya, terutama dari sektor transportasi kendaraan listrik. Menurutnya, Utomo Charge+ sebagai bagian dari pengembang charging stations terbesar di Asia Tenggara bangga menjadi bagian dari net zero journey di kawasan superblok Thamrin Nine.

“Hal ini juga membuktikan bahwa kesiapan superblok seperti Thamrin Nine tidak hanya memberikan kenyamanan ke pengguna dan tenant, tetapi juga menjadi wujud nyata kontribusi sektor swasta untuk perkuatan ekosistem kendaraan listrik menyongsong insentif yang baru dikeluarkan pemerintah untuk akselerasi mobilitas bersih di Indonesia,” jelas Anthony yang juga Wakil Ketua Komite Tetap bidang Kebijakan dan Regulasi ESDM KADIN Indonesia tersebut.

Sejalan dengan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini, Utomo Charge+ akan fokus untuk mengembangkan interkoneksi bersih di ASEAN yang salah satunya melalui peluncuran inisiasi jaringan green belt highway charging stations pada bulan ini sepanjang 5.000 km dari Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Singapura.

“Selain keunggulan teknologi, pemilihan Utomo Charge+ ini terkait kelengkapan izin yang sudah mereka kantongi.Kami berkomitmen menghadirkan fasilitas SPKLU yang selain teknologinya canggih, juga harus lengkap dokumen perizinannya, sehingga masyarakat aman menggunakan fasilitas ini,” ujar Alvin Gozali dari Thamrin Nine. (MRI)