Tips Bercocok Tanam di Lahan Rumah yang Sempit

Bercocok tanam bisa menjadi alternatif yang bisa dilakukan untuk melepas penat dan mengusir rasa jenuh di sela-sela kerja dari rumah.
0
798
Ilustrasi Berkebun

Jakarta – Seharian bekerja di rumah barangkali bisa mempercepat datangnya rasa jenuh. Tentu suasana bekerja dari rumah berbeda dengan bekerja di kantor. Namun, bukan berarti hal itu tidak bisa diantisipasi. Bercocok tanam bisa menjadi alternatif yang bisa dilakukan untuk melepas penat dan mengusir rasa jenuh di sela-sela kerja dari rumah.

Nah, bagi Sobat iPro yang ingin bercocok tanam di rumah tapi memiliki lahan yang sempit, jangan dulu berputus asa. Metode berikut ini bisa dimanfaatkan agar tetap dapat berkebun di rumah dengan lahan yang tidak luas.

1. Metode Vertikultur

Vertikultur merupakan metode bercocok tanam yang dilakukan secara vertikal di lahan yang sempit. Berkebun dengan metode ini kadang juga dilakukan secara bertingkat sehingga lahan yang terbatas bukanlah sebuah kendala.

Metode vertikultur membuat penggunaan lahan menjadi lebih efisien. Selain itu, teknik bercocok tanam secara vertikal atau bertingkat ini mampu menghemat pemakaian pupuk dan pestisida. Yang tak kalah penting adalah pemeliharaan terhadap tanaman dengan teknik ini lebih mudah.

Untuk mengaplikasikan metode ini, Sobat iPro hanya perlu menyiapkan wadah penanaman, bisa berupa pipa PVC baik baru maupun bekas. Setelah itu, buat beberapa lubang di satu sisi pipa tersebut. Jangan lupa diatur jarak di antara lubang tersebut.

Setelah wadah selesai, Sobat iPro tinggal memasukkan media tanam ke dalam wadah dan padatkan. Lalu, tinggal menaman tanaman yang ingin ditanam. Tanaman yang cocok dengan metode ini adalah tanaman jenis kecil dengan perakaran pendek, seperti seledri, cabai, terong, bawang, selada, sawi, dan berbagai jenis sayuran lainnya.

2. Metode Tabulampot

Inovasi berkebun di lahan sempit selanjutnya dengan metode tabulampot atau menanam buah dalam pot. Sesuai namanya, metode ini tidak memerlukan lahan yang luas karena tanaman tumbuh di dalam pot. Selain itu, posisinya pun dapat berpindah-pindah sesuai dengan keinginan tanpa perlu khawatir tanaman akan rusak.

Penerapan metode ini sangatlah mudah. Sobat iPro hanya perlu menyiapkan wadah menanam berupa pot, lalu media tanam, dan terakhir tanaman itu sendiri. Pot dari bahan tanah liat lebih cocok untuk metode ini. Sebab, pot dari tanah liat memiliki pori-pori yang dapat menjaga kestabilan kelembapan dan temperatur dari media tanam.

Setelah menanam, perawatan terhadap tanaman dengan metode tabulampot tentu perlu mendapatkan perhatian khusus. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian jika ingin bercocok tanam dengan metode ini adalah penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama. Jangan lupa untuk meletakkan tanaman ini di tempat yang terbuka dan terjangkau cahaya matahari.

3. Metode Hidroponik

Nama metode yang satu ini mungkin sudah tidak asing. Ya, hidroponik merupakan salah satu metode bercocok tanam yang tepat di lahan yang sempit. Sebab, tidak perlu adanya media tanah apabila berkebun dengan cara ini.

Metode hidroponik adalah penanaman tanaman di dalam air yang mengandung campuran hara. Pada praktiknya, kebutuhan air pada metode berkebun ini lebih sedikit jika daripada berkebun dengan menggunakan media tanah.

Pengaplikasian metode ini cukup mudah. Sobat iPro hanya perlu menyiapkan botol plastik bekas, air, sumbu atau kain flanel, larutan nutrisi, dan tentunya bibit tanaman.

Caranya, potong botol plastik menjadi dua bagian. Kemudian lubangi bagian atas botol untuk aliran udara dan untuk pemasangan sumbu atau kain flanel. Lalu masukkan sumbu dari bagian atas botol sampai bagian bawah botol. Setelah itu, Sobat iPro tinggal memasukkan bibit tanaman.

Untuk menopang akar dan batang tanaman agar tidak mudah patah, media tanam seperti pecahan batu, sekam, atau lainnya. Caranya, dengan memasukkan media tanam ke dalam botol. (SAN)