Duh! Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Real Estat Turun 21 Ribu Orang

0
736
sektor real estat

JakartaBadan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan bahwa tenaga kerja yang terserap pada lapangan usaha real estat turun 21 ribu orang pada periode Februari 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Salah satu penyebabnya adalah lesunya penjualan dan sewa sektor real estat di periode tersebut.

“Sementara itu yang ketiga yang juga mengalami penurunan adalah di lapangan pekerjaan real estat yang juga mengalami penurunan sekitar 21 ribu orang. Itu karena lesunya penjualan, sewa rumah dan apartemen yang menyebabkan adanya pengurangan pekerjaan sebanyak 21 ribu orang,” terang Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers di Kantor BPS di Jakarta, Senin, 9 Mei 2022.

Margo menjelaskan, lapangan pekerjaan lain yang mengalami penurunan adalah sektor jasa lainnya dan administrasi pemerintahan. Penurunan tenaga kerja yang terserap untuk sektor jasa lainnya sebesar 470 ribu orang di periode Februari 2021-Februari 2022 .

“(Sektor) jasa lainnya mengalami penurunan orang yang bekerja di sana sebanyak 470 ribu orang. Di beberapa wilayah memang terjadi shifting dari sektor ini berpindah ke lapangan pekerjaan pertanian. Karena di Q1 ini terjadi musim panen,” imbuh Margo.

Sementara di periode yang sama, penurunan lapangan pekerjaan juga terjadi di sektor administrasi pemerintahan, yakni  sebesar 30 ribu orang.

“Kemudian yang juga mengalami penurunan lapangan pekerjaannya di Februari 2022 adalah untuk lapangan pekerjaan administrasi pemerintahan mengalami penurunan sebanyak 30 ribu orang. Ini dikarenakan pada Februari 2022 ini belum ada penerimaan pegawai negeri sipil,” urai Margo.

Kontribusi Real Estat

Kepala BPS Margo Yuwono

Kepala BPS Margo Yuwono (Foto: Youtube BPS)

BPS juga melaporkan kontribusi sektor real estat terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan I-2022 sebesar 2,67 persen. Kontribusi tersebut mengalami peningkatan sebesar 3,78 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Margo mengatakan, 65,74 persen PDB triwulan I-2022 bersumber dari sektor industri (19,9 persen) dan perdagangan (13,09 persen). Lalu, kontribusi lainnya berasal dari sektor pertanian (12,55 persen), pertambangan (10,48 persen), dan konstruksi (10,42 persen). (SAN)