Industri Properti Sokong Pendapatan Premi Asuransi Umum

Premi lini usaha properti tumbuh sebesar 36,4% pada Triwulan II/2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
0
470
asuransi properti

JakartaIndustri properti yang mulai menggeliat di paruh pertama tahun ini menjadi penyokong utama pertumbuhan lini usaha properti asuransi umum. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, premi lini usaha properti tumbuh sebesar 36,4% pada Triwulan II/2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan sebesar itu paling tinggi ketimbang lini usaha lainnya pada bisnis asuransi umum.

“Premi dicatat per lini usaha untuk sektor properti tumbuh sebesar 36,4% untuk industri asuransi umum yang diwakili oleh 71 perusahaan asuransi dari Rp10,9 triliun menjadi Rp14,9 triliun atau naik sebesar Rp3,992 triliun,” urai Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik dan Riset Trinita Situmeang dalam konferensi pers secara daring, Rabu, 21 September 2022.

Pada kesempatan yang sama Ketua Departemen Statistik AAUI, Esti Handayani menambahkan, kenaikan lini usaha properti tersebut disokong oleh beberapa proyek properti yang telah selesai pembangunannya.

“Secara umum kenaikan bisnis properti ditunjang dengan beberapa proyek-proyek yang sudah selesai sehingga biasanya setelah proyek selesai otomatis akan berpindah kepada industri asuransi properti. Selain itu, dengan seiring melambatnya Covid-19 dan mulai dibukanya kembali bisnis-bisnis yang sudah ada maka pergerakan ekonomi yang sudah mulai tumbuh ini mencatatkan nilai stok kenaikan beberapa tambahan mesin sehingga secara umum bisnis properti juga naik,” terang Esti.

Klaim Dibayar

Trinita menjelaskan, dari sisi klaim dibayar, pembayaran klaim untuk lini usaha properti  naik 42% pada Triwulan II/2022. Kenaikannya dari Rp2,812 triliun menjadi Rp4,994 triliun atau naik Rp1,181 triliun.

Sementara rasio klaim lini usaha properti asuransi umum naik menjadi 26,7% pada semester I/2022 yang sebelumnya 25,6%. Kemudian, pangsa pasar premi untuk properti tercatat tumbuh menjadi 32,5% dari 28,6%.

“Pangsa pasar premi dicatat asuransi umum selama dua triwulan paling besar adalah properti. Kontribusinya yaitu 32,5 persen selama satu semester ini. Dari sisi klaim pangsa pasarnya properti 22,4%,” imbuh Trinita.

AAUI juga mencatat permintaan properti komersial pada Triwulan II/2022 tumbuh 1,58% (yoy). Permintaan tertinggi terjadi pada segmen lahan industri dan warehouse complex.

“Properti komerisal Triwulan II/2022 secara permintaan tumbuh 1,58%. Ini dipicu oleh permintaan lahan industri dan kompleks pergudangan. Secara pasokan tumbuh 1,87%. Inline juga terjadi di lahan industri dan pergudangan. Secara harga juga terjadi secara perspektif keseluruhan kenaikan harga properti komersial di kuartal II/2022 sebesar 0,41% year on year,” ucap Trinita.

Adapun harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat sebesar 1,72%. Penjualan properti residensial di pasar primer tumbuh positif sebesar 15,23% (yoy) pada Triwulan II/2022.

Pada periode yang sama, sebesar 64,82% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal. Sementara itu, dari sisi konsumen, pembiayaan perbangkan dengan fasilitas KPR sebesar 74,97% dari total pembiayaan. (SAN)