Ajang WSBK Diharapkan Beri Dampak Ekonomi Pelaku Parekraf

Menparekraf Sandiaga setelah memberikan piala kepada pembalap Pata Yamaha Toprak Razgatlioglu yang berhasil meraih podium 1 (Foto: Kemenparekraf)
Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap ajang World Superbike (WSBK) yang digelar di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mampu mendatangkan dampak ekonomi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di NTB.
“Pertandingan berjalan sukses, didukung dengan cuaca yang cerah. Ini momentum bagi NTB dan Indonesia untuk membangkitkan ekonomi bagi para pelaku parekraf dan masyarakat NTB khususnya,” ujar Sandiaga.
Lebih lanjut Sandiaga mengatakan, jumlah wisatawan di Bandara Internasional Lombok perhari ini sudah mencapai 6.000 kunjungan perhari. Pihaknya menargetkan 8.000 kunjungan.
“Kita harap setelah WSBK ini, peningkatan jumlah wisatawan semakin bertambah terlebih menjelang libur natal dan tahun baru,” imbuhnya.
Serifikasi
Adapun Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan sebanyak 2.300 pekerja pariwisata di Lombok (NTB) tersertifikasi kompetensi pariwisata berstandar nasional hingga ASEAN sepanjang 2022.
“Dengan begitu maka akan dapat memenuhi kebutuhan industri dan dunia usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing,” kata Sandiaga.
Untuk memenuhi target tersebut, Kemenparekraf menyelenggarakan kegiatan “Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata Bidang Pemanduan Wisata”. Ini hasil kerja sama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Cakra Wisata Indonesia, industri, asosiasi, dan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Program mencakup upskilling (peningkatan kompetensi), reskilling (penguatan kompetensi), dan new skilling (penambahan kompetensi baru). Tujuannya agar sumber daya manusia pariwisata dan juga ekonomi kreatif unggul, kompeten, dan berdaya saing
“Ini merupakan program pembangunan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan atau Indonesia Tourism Development Project dengan semangat inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Kegiatan sertifikasi kompetensi SDM pariwisata berlangsung di enam destinasi pariwisata prioritas yaitu Danau Toba (Sumut), Wakatobi (Sultra). Kemudian, Labuan Bajo (NTT), Lombok (NTB), Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (Yogya dan Jateng), serta Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur). Targetnya di sepanjang tahun 2022 sebanyak 18.000 pekerja pariwisata dapat tersertifikasi dan pada 2023 jumlahnya meningkat hingga 27 ribu peserta.
“Dan untuk Lombok tahun 2022 target sertifikasi adalah menyasar 2.700 pekerja pariwisata dan pada 2023 ada 3.900 pekerja pariwisata. Telah tercapai per hari ini 2.000 pekerja pariwisata di bidang hotel, restoran, pemandu wisata, biro perjalanan wisata dan spa,” kata Menparekraf Sandiaga Uno. (SAN)