Update Realisasi KPR FLPP Sentuh 190 Ribu Unit

Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan komitmen Kementerian PKP dalam mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui program-program perumahan yang inklusif dan berdampak luas bagi masyarakat.
0
114
realisasi penyaluran KPR flpp mencapai 190.335 unit.

Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan Per 5 Agustus 2025, realisasi program dari proses bangun hingga akad sudah mecapai 40.967 unit. Kemudian, realisasi penyaluran KPR subsidi (FLPP) mencapai 149.368 unit, sehingga jumlah totalnya sebanyak 190.335 unit.

“Ini adalah hasil kerja keras banyak pihak, termasuk BP Tapera dan SMF. Saya optimis target FLPP akan tercapai,” ucap Menteri Ara di Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2025.

Menteri Ara menjelaskan, salah satu program unggulan Kementerian PKP adalah Program Pembangunan 3 Juta Rumah, yang tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Langkah strategis yang ditempuh di antaranya adalah peningkatan alokasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 220.000 menjadi 350.000 unit rumah.

Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan komitmen Kementerian PKP dalam mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui program-program perumahan yang inklusif dan berdampak luas bagi masyarakat.

“Kami siap mendukung pertumbuhan ekonomi melalui berbagai program perumahan, agar target pembangunan dapat terserap secara cepat dan efektif, serta membuka lapangan pekerjaan dalam jumlah besar,” imbuh Menteri Ara.

Kelanjutan Program FLPP dan KUR Perumahan 

Kementerian PKP juga akan mengimplementasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan untuk mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor perumahan. Skema KUR yang awalnya memiliki plafon Rp5 miliar kini bisa di-revolving hingga Rp20 miliar, setelah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.

“Pemerintah juga terus melanjutkan program FLPP dan juga kredit program KUR perumahan untuk mendorong UMKM dimana ini disiapkan untuk 450.000 rumah. Regulasinya sudah disiapkan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto.

Selain itu, pemerintah juga melanjutkan kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) hingga 100% untuk pembelian rumah pada semester II-2025. Pemerintah juga mendorong percepatan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dengan target 45.000 unit rumah.

“PPN DTP,  yaitu PPN untuk rumah komersial yang selama ini telah diberikan akan diteruskan sampai dengan akhir tahun diperkirakan akan ada 32 ribu unit rumah komersial yang akan menikmati PPN DTP hingga Rp2 miliar,” papar Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sebagai informasi, sektor konstruksi yang di dalamnya termasuk program 3 juta rumah mengalami pertumbuhan sebesar 4,98%. Dengan pertumbuhan sebesar itu, sektor konstruksi menjadikan salah satu kontributor utama terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. (SAN)