Kuota Habis, Bank Mandiri Terbitkan KPR Rasa FLPP

Bambang Indriatmoko (Foto: Oki Baren)
Jakarta – Keterbatasan alokasi kuota Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) tahun 2020, tidak membuat manajemen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. kehabisan akal. Bank berlogo pita emas ini pun menerbitkan pembiayaan perumahan non subsidi, namun dengan fitur mirip KPR Subsidi.
“Akhir tahun lalu, kami meluncurkan KPR Sejahtera. Ini adalah produk KPR komersial rasa FLPP, dengan fitur yang dibuat mirip KPR FLPP dengan tingkat bunga 8,8 persen (fix 10 tahun) dan tenor maksimal 20 tahun,” kata Regional Transaction & Consumer Head Bank Mandiri Regional IX Kalimantan, Bambang Indriatmoko, saat berbincang dengan industriproperti.com, di Banjarmasin, beberapa waktu lalu.
Bambang menyebut, kondisi bisnis properti sepanjang tahun 2020 sangat terpukul akibat melemahnya daya beli masyarakat selama pandemi Covid-19. “Semua pelaku usaha pembangunan perumahan merasakan tekanan akibat pandemi. Perbankan juga terkena imbasnya, apalagi kami harus merestrukturisasi pinjaman debitur yang terkena dampak pandemi,” ujarnya.
Kendati mengalami tekanan, imbuh Bambang, penyaluran kredit Bank Mandiri harus tetap bertumbuh. “Dalam kondisi kuota hampir habis di akhir tahun kemarin, muncul ide untuk membuat KPR Sejahtera. Ide itu mencuat setelah kami berdiskusi bersama perwakilan asosiasi pengembang, termasuk asosiasi Realestat Indonesia (REI) juga memberikan masukan,” ucap Bambang.
Solusi lainnya untuk menyikapi efek pandemi adalah membuat program bersama antara Bank Mandiri bersama Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Kalimantan Selatan (Kalsel). “Dalam situasi pandemi, kita harus lebih kreatif. Kami masih menggodok rencana program bersama antara Bank Mandiri dengan REI Kalsel yakni program DP (down payment/uang muka) lunak,” kata dia.
Sekadar informasi, Pemerintah telah menganggarkan dana FLPP tahun 2021 sebesar Rp 19,1 triliun atau ekuivalen dengan pembangunan 157.500 unit rumah bersubsidi. Nominalnya naik signifikan dari anggaran tahun 2020 yang hanya sebesar Rp 11 triliun.
Anggaran tersebut terdiri dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebesar Rp16,62 triliun dan proyeksi pengembalian pokok (dana bergulir) sebesar Rp 2,5 triliun.
Bank Mandiri telah mengajukan penambahan kuota KPR FLPP sebanyak 1.000 unit pada November 2020 kemarin. Sebelumnya, bank pelat merah ini telah memperoleh jatah kuota sebesar 2.800 unit. (BRN)