Ini Aset Real Estat Paling Dicari di Tahun Macan Air

Ilustrasi Aset Industri dan Logistik (Foto: Istimewa)
Jakarta – Aset real estat berupa industri dan logistik menarik minat investor Asia Pasifik di tahun Macan Air 2022. Demikian sebut laporan konsultan properti Colliers Indonesia bertajuk 2022 Global Investor Outlook.
“Secara keseluruhan, aset I&L (industri dan logistik) akan menjadi aset real estat yang paling dicari di kawasan ini. Dengan lebih dari 20 persen investor mengantisipasi keuntungan nilai modal sebesar 10 persen – 20 persen dalam aset I&L nilai tambah pada tahun 2022. Ini didukung oleh transformasi ekonomi skala besar,” kata Managing Director Capital Markets & Investment Services Asia Colliers, Terence Tang dalam kerterangan resminya, baru-baru ini.
Tang menjelaskan, optimisme di kawasan Asia Pasifik menjadi momentum bagi para investor untuk memperluas portofolio mereka. Volume transaksi pulih kembali ke level tertinggi dan kinerja operasi aset tetap dalam siklus kenaikan.
Minat yang tinggi terhadap aset industri dan logistik terus terlihat termasuk ke sektor perkantoran. Aset tersebut menjadi incaran para investor Asia Pasifik di kota-kota, seperti Singapura, Sidney dan Tokyo. Sebanyak 63 persen responden memperlihatkan rencana investor untuk berinvestasi dalam aset tersebut ketimbang 54 persen tahun lalu.
Di kawasan Asia Pasifik, semakin banyak investor yang memiliki rencana investasi yang cukup yang sebelumnya sempat tertunda. Aliran modal lintas negara juga akan kembali normal karena mulai terbukanya perjalanan dan aktivitas bisnis kembali secara progresif di kawasan ini.
Pasar Kompetitif
“Berdasarkan Outlook Investor Global 2022 kami, permintaan yang terpendam dan transaksi yang tertunda akan menjadi momentum tahun depan. Namun, investor menghadapi pasar yang semakin kompleks dan kompetitif, seperti regulasi baru dan ketidakpastian,” kata Head of Global Capital Markets at Colliers, Tony Horrell.
Lebih jauh Tony menuturkan, dengan semakin banyaknya pasokan, kota-kota di area Tier 1, akan menarik para investor menanamkan modalnya.
Sementara itu di Indonesia transaksi investasi besar agak terbatas selama dua tahun terakhir. Kini, banyak pekerja kembali ke kantor dalam jumlah yang meningkat. Peningkatan investasi baru-baru ini di perumahan dan apartemen mencerminkan permintaan investasi yang terpendam.
“Kami mengharapkan lebih banyak aktivitas investasi pada tahun 2022, karena ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh lebih dari 6 persen dan pembatasan perjalanan dicabut di kawasan ini,” terang Head of Capital Markets & Investment Services di Colliers Indonesia, Steve Atherton. (SAN)