Dukung Pemulihan Ekonomi, BTN Gelar Akad KPR Massal di Bali

0
705

JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar akad KPR massal di wilayah Tabanan, Denpasar sebagai salah satu momentum mendukung pemulihan ekonomi Bali.

Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan akad KPR massal ini merupakan kelanjutan dari yang sudah dilakukan di beberapa tempat di wilayah Jakarta dan akan terus dilakukan perseroan dalam memenuhi kebutuhan rumah untuk masyarakat.

“Ini adalah kampanye akad kredit yang kami lakukan agar percepatan kebutuhan rumah dapat dengan cepat terjawab dan Bali menjadi salah satu fokus untuk bagaimana dengan kegiatan akad KPR massal ini setidaknya berdampak pada ekonomi Bali,” ungkap dia di Tabanan, Denpasar, Bali, Kamis (29/4/2021).

Lewat siaran persnya, Jumat (30/4/2021), Nixon menyebutkan akad KPR massal digelar pada April ini diikuti sebanyak 15.500 calon debitur di seluruh Indonesia yang puncak acaranya diselenggarakan di Tabanan Bali. Nilai kredit untuk akad massal ini sekitar Rp 2,5 triliun.

“Pada hari yang sama di Tabanan dan di seluruh kantor cabang Bank BTN di Indonesia dilakukan secara serentak akad massal KPR ini,” papar dia.

Turut hadir pada akad KPR massal di Tabanan tersebut Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) Bali I Gede Suardita yang hadir mewakili Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida.

Setelah Bali, lanjut Nixon, kampanye akad KPR massal akan diselenggarakan pada beberapa wilayah yang saat ini sedang didata kesiapannya untuk dapat dilakukan secara serentak.

Kompor Induksi

Hal menarik pada akad KPR massal ini adalah sudah mulai digunakan kompor induksi pada unit rumah yang direalisasikan oleh Bank BTN. Perseroan serius mendukung kemandirian energi nasional melalui Gerakan Satu Juta Kompor Induksi.

Nixon menjelaskan pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menginisiasi Gerakan Satu Juta Kompor Induksi untuk mewujudkan cita-cita kemandirian energi nasional.

“Bank BTN bersinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk mendukung program tersebut,” ujar Nixon.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa penyediaan kompor listrik di hunian-hunian yang dibiayai Bank BTN sejalan dengan misi perseroan menghadirkan rumah yang aman dan nyaman. Sebab, penggunaan kompor induksi lebih murah dibandingkan kompor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan lebih aman.

Misi penggunaan kompor induksi di permukiman ini sangat bagus selain bersifat nasional, masyarakat juga banyak diuntungkan dengan keberadaan kompor induksi tersebut.

Sebelumnya, penggunaan kompor induksi telah dilakukan Bank BTN di perumahan subsidi di kawasan Tangerang. Lebih dari 3.000 hunian subsidi akan menggunakan kompor induksi.

Beberapa pengembang KPR non subsidi juga telah menyatakan dukungan penggunaan kompor induksi seperti proyek TOD milik PT Adhi Commuter Properti, PT Agung Podomoro Land Tbk., PT Adhi Persada Properti, Perum Perumnas, dan PT Wijaya Karya Realty.

Hingga Maret 2021, KPR Subsidi Bank BTN tercatat naik 9,04% (year on year/yoy) menjadi Rp122,96 triliun per kuartal I/2021. KPR Non Subsidi juga mulai menunjukkan peningkatan di level 0,2% yoy menjadi Rp80,15 triliun pada akhir Maret 2021.

Secara total, pertumbuhan kredit di segmen perumahan tumbuh sebesar 3,23% yoy menjadi Rp236,57 triliun. (MRI)