Pemerintah Percepat Pembangunan Tol Cisumdawu
Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong percepatan penyelesaian pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Jawa Barat. Terutama untuk Seksi 4 Cimalaka-Legok sepanjang 8,2 km, dan Seksi 5A dan 5B Legok-Ujung Jaya sepanjang 14,9 km.
“Targetnya akhir Februari akan beroperasi fungsional. Seksi 4 ini sudah bagus, nanti akan ada taman. Kalau ada bentang alam, seperti batuan di lereng biarkan. Perkuat saja supaya unsur geologisnya terlihat,” papar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam keterangannya yang dikutip Selasa, 14 Februari 2023.
Sementara pada Seksi 5A dan 5B, Basuki berpesan untuk memperhatikan kerapihan dan manajemen waktu. “Tolong manajemen waktunya ini diatur supaya lebih cepat selesai. Batu-batu yang nggak teratur juga dirapikan. Finalisasinya harus mulus biar jadi contoh yang baik,” tambah Menteri Basuki.
Basuki juga berpesan kepada kontraktor pelaksana supaya saling bekerja sama demi mempercepat penyelesaian pembangunan. Supaya target fungsional jalan tol Cisumdawu dapat tercapai pada akhir Februari 2023. “Tolong kerja samanya juga supaya kalau yang satu selesai, yang lain juga bisa segera selesai. Jadi semuanya sama-sama senang,” jelas Menteri Basuki.
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan (11,45 km) telah beroperasi sejak Januari 2022. Berlanjut Seksi 2 Pamulihan-Sumedang (17,05 km) dan Seksi 3 Sumedang-Cimalaka (4,05 km) yang telah beroperasi sekaligus mendukung kelancaran lalu lintas kendaraan selama Nataru 2022/2023.
“Kita berharap setelah terhubungnya Jalan Tol Cisumdawu ini akan memberikan peran penting sebagai konektivitas pendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu, konektivitas ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan membuka banyak peluang usaha baru di wilayah Jawa Barat khususnya konektivitas dari Bandung menuju ke Kertajati,” ujar Hedy.
Enam Ruas
Pembangunan Tol Cisumdawu terdiri dari enam seksi dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun. Dari enam seksi, Pemerintah mengerjakan Seksi 1 dan 2 sebagai bagian viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Sedangkan Badan Usaha Jalan Tol PT CKJT mengerjakan Seksi 3-6.
Untuk Seksi 3 Sumedang-Cimalaka (4,05 km) telah beroperasi dengan kontraktor pelaksana PT Girder Indonesia. Untuk Seksi 4A dan 4B Cimalaka-Legok (8,2 km), progres konstruksi telah mencapai 91% dan 94,8% dengan PT Wijaya Karya serta PT Brantas Abipraya selaku kontraktor pelaksana.
PT Adhi Karya dan PT Girder Indonesia bertanggung jawab dalam pelaksanaan konstruksi Seksi 5A dan 5B Legok-Ujung Jaya (14,9 km), dengan progres 81,76% dan 84,36%. Terakhir, PT Gider Indonesia dan PT Brantas Abipraya telah merampungkan konstruksi Seksi 6A dan 6B Ujung Jaya-Dawuan (6,065 km). (BRN)