Menteri PUPR Kawal Penyelesaian Tol Cisumdawu

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta penyelesaian pembangunan ruas Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dikawal secara ketat.
0
523

Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta penyelesaian pembangunan ruas Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dikawal secara ketat. Direktorat Jenderal Bina Marga bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) harus mengoptimalisasi pengawasan teknis agar penyelesaian Jalan Tol Cisumdawu bisa sesuai target.

“Pastikan pemadatan jalan dilaksanakan serapih mungkin sesuai spesifikasi dengan memperhatikan drainase serta autograding agar jalan tidak bergelombang,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam keterangan pers yang dikutip Selasa, 14 Juni 2022.

Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari enam seksi melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp 5,5 triliun. Dari keenam seksi, Pemerintah mengerjakan Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11,45 km dan Seksi 2 Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 km. Seksi 1 sudah operasional 100 persen. Sedangkan progres fisik Seksi 2 mencapai 90,88 persen.

Progres Pembangunan

BUJT PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) mengerjakan Seksi 3-6. Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100 persen. Kemudian pembangunan Seksi 4 Cimalaka – Legok sepanjang 8,20 km konstruksinya sudah 44,76 persen. Berikutnya, seksi 5 Legok – Ujung Jaya sepanjang 14,9 km progres konstruksinya sebesar 47,28 persen. Sedangkan Seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan progres konstruksinya sudah 96,16 persen.

“Penentuan perhitungan teknis penanganan longsoran yang menjadi kendala Seksi 2 harus secara seksama dengan tetap mempertimbangkan second opinion. Perbanyak bore pile agar target fungsional bisa selesai Agustus 2022,” tutur Menteri Basuki.

Menteri Basuki berpesan agar menambahkan nilai estetika dan lingkungan dengan menanam pohon-pohon besar di sisi jalan tol agar masyarakat merasa nyaman dan senang saat berkendara melewati Jalan Tol Cisumdawu.

“Desain penutup lereng agar menggunakan  pola yang berbeda sepanjang Tol Cisumdawu. Namun pada lereng tanah yang tidak memerlukan penutup bisa dengan penghijauan dan lebih memerhatikan nilai artistik lingkungan. Misalnya dengan penanaman bunga,” ujar Menteri Basuki. (BRN)