Perkuat Rantai Pasok, Industri Hotel Gandeng Pelaku UMKM

Wacana moratorium pembangunan hotel yang dilakukan Kemenparekraf dapat memberikan dampak positif. (Foto: Pixabay/StockSnap)
Jakarta – Industri hotel dan pelaku UMKM di Labuan Bajo NTT sepakat bekerja sama dalam upaya memperkuat rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif di salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) tersebut dengan nilai komitmen kerja sama senilai Rp2,5 miliar.
“Saat ini melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi kami sudah melakukan program penguatan rantai pasok UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya, Senin, 12 September 2022.
Sandiaga berharap, kolaborasi ini dapat memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM lokal untuk memasok produk yang baik. Selain itu, mengenalkan karya-karya produk anak bangsa kepada industri pariwisata dan ekonomi kreatif
Harapan lainnya adalah mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja. Targetnya, pada tahun ini sektor parekraf dapat turut menciptakan 1,1 lapangan kerja baru. Kemudian, menciptakan dan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024.
Adapun Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Henky Manurung mengatakan, pandemi COVID-19 memberikan dampak yang besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun, industri pariwisata dan ekonomi kreatif mampu beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang ada. Alhasil dapat terus bertumbuh dan bertahan.
“Diperlukan langkah afirmatif guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang industrialisasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi melaksanakan program ini dalam upaya memperkuat rantai pasok bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Henky Manurung.
Kebutuhan Hotel
Sementara Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan, ada peluang besar bagi pelaku UMKM untuk dapat memenuhi kebutuhan hotel. Bukan hanya hotel di Labuan Bajo, namun berpotensi juga untuk memenuhi kebutuhan jaringan hotel secara nasional.
“Kemenparekraf memiliki link jaringan hotel yang sangat luas. Sehingga dengan kegiatan ini akan membuka peluang bagi pelaku UMKM di Labuan Bajo untuk dapat menyuplai kebutuhan dari hotel. Baik dari hotel di sekitar wilayah Labuan Bajo maupun secara nasional,” kata Shana. (SAN)