Page 11 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Januari 2024
P. 11

TOPIK UTAMA

            Siapkan Sanksi
               Di kesempatan itu, Komisioner BP Tapera,
            Adi Setianto juga mengingatkan bank penyalur
            dan pengembang untuk memenuhi regulasi
            yang ada dalam penyaluran FLPP termasuk
            menyangkut kualitas bangunan rumah. Jika
            nanti ditemukan penyelewengan, maka sudah
            disiapkan sanksi.
               “Kalau ditemukan masih terdapat rumah
            yang belum siap huni saat akad kredit, maka
            kami akan mengeluarkan sanksi bagi bank
            dan pengembang. Mekanisme pemutusan
            kerjasama dengan bank dan pengembang
                                                           ADI SETIANTO
                                                                                          RAYMOND ARFANDY
            perumahan akan dilakukan secara bertahap,”   KOMISIONER BP TAPERA         SEKRETARIS JENDERAL DPP REI
            tegas Adi Setianto.
               Disebutkan, kebijakan tegas ini sebagai
            upaya untuk terus menjaga bahwa rumah
            yang dibangun oleh pengembang dalam kon-
            disi layak huni dan berkualitas. Untuk mengikat   Tapera dan asosiasi pengembang perumahan   dikawal perbankan, dan perbankan diawasi BP
            komitmen itu, BP Tapera telah membuat kese-  dalam upaya meningkatkan kualitas rumah   Tapera. Kalau sudah berlapis seperti itu, maka
            pakatan dengan 21 asosiasi pengembang pe-  yang dibangun. Hal itu sejalan dengan permin-  semisal ada pengembang yang nakal, maka
            rumahan terkait penyediaan rumah yang layak   taan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.   dia akan dikeluarkan dari asosiasi dan juga di-
            huni bagi MBR.                         “Mekanisme  reward and punishment   blocked dari bank. Ini yang mau kita bangun
               Tujuan dari perjanjian kesepakatan ini agar   akan  dijalankan.  Regulasinya  mengikut  Per-  adalah budaya kualitasnya,” jelas Herry.
            para pihak bekerjasama  aktif dalam mewu-  men PUPR Nomor 20 tahun 2019. Kita ikut   Raymond Arfandy menanggapi positif ke-
            judkan rumah layak huni yang memenuhi   aturan yang ada dan dikuatkan lagi dengan   sepakatan untuk meningkatkan kualitas rumah
            aspek ketentuan peraturan perundangunda-  kesepakatan hari ini. Jadi mengikat untuk se-  yang dibangun pengembang. Menurutnya,
            ngan.  Ruang  lingkup  kerjasama  meliputi   mua pihak yang menyalurkan baik  asosiasi   sanksi ini harus dilihat sebagai langkah pembina-
            pemanfaatan data  supply  dan  demand, pe-  pengembang maupun perbankan,” tegasnya.  an, namun sanksi harus dilengkapi pula dengan
            ngelolaan aplikasi, pembangunan rumah layak   Dia meminta semua pihak termasuk peng-  penghargaan dan kepastian regulasi. Dia juga
            huni, pembinaan  atas  pengendalian  rumah   embang di tahun ini fokus pada peningkatan   berharap penerapan sanksi dibuat berjenjang
            layak huni, serta pemantauan dan evaluasi ter-  kualitas rumah, sehingga tidak ada ruang   dari mulai surat teguran, penghentian semen-
            hadap rumah layak huni.             untuk membangun rumah dengan kualitas   tara hingga pencabutan keanggotaan.
               Di pihak lain, asosiasi pengembang akan   yang tidak baik. PUPR menyatakan akan meng-  “Sebagai asosiasi tertua dan terbesar, REI
            menyampaikan data supply pada aplikasi yang   awal ketat aturan ini secara bersama-sama   aktif memberikan pembinaan kepada ang-
            disediakan, memastikan anggotanya untuk   dengan BP Tapera, perbankan dan asosiasi pe-  gota. Apalagi kami sudah memiliki Badan
            melakukan registrasi ulang di aplikasi, serta   ngembang.              Diklat dan Badan Sertifikasi yang cukup aktif.
            memperbarui data stok rumah.           “Kita awasi secara berjenjang. Jadi peng-  Jadi di internal REI sendiri itu sudah punya
               Herry  Trisaputra Zuna menyampaikan   embang nanti akan diawasi oleh asosiasi pe-  kepedulian yang tinggi untuk peningkatan ku-
            dukungan terhadap kesepakatan antara BP   ngembang, kemudian asosiasi pengembang   alitas,” pungkasnya. (Rinaldi)


                                                                                  “Kalau ditemukan masih
                                                                                  terdapat rumah yang
                                                                                  belum siap huni saat akad
                                                                                  kredit, maka kami akan
                                                                                  mengeluarkan sanksi bagi
                                                                                  bank dan pengembang.
                                                                                  Mekanisme pemutusan
                                                                                  kerjasama dengan
                                                                                  bank dan pengembang
                                                                                  perumahan akan dilakukan
                                                                                  secara bertahap.”


                                                                  FOTO-FOTO: ISTIMEWA
                                                                                      RealEstat Indonesia  |  Edisi 205, Januari 2024   |   11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16