Page 23 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Juli 2024
P. 23

ASPIRASI DAERAH


                             Tahun Ini Bisnis Properti


               di Gorontalo Penuh Ketidakpastian




              ndustri properti di Gorontalo hingga  akhir   jauh lebih rendah dari rata-rata target sebelum
              tahun ini disebutkan penuh dengan ketidak-  pandemi yakni sekitar 4.000 unit.
              pastian. Hal itu bukan saja karena kuota FLPP
            I(Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan)   Kurang Perhatian
             yang minim, tetapi juga akibat rendahnya   Selain kekhawatiran akan kuota FLPP yang
             perhatian pemerintah termasuk pemerintah   semakin sedikit, ungkap Nina, di Gorontalo
             daerah terhadap industri properti atau peru-  hampir tidak ada hambatan yang berarti.
             mahan.                             Menurutnya, persoalan yang masih dihadapi
                “Kami meminta pemerintah daerah me-  pengembang adalah masalah klasik seperti
             merhatikan kepastian pasokan hunian untuk   tidak adanya dukungan serius dari pemerintah
             masyarakat Gorontalo karena rakyat memiliki   daerah dan juga kenaikan harga tanah yang
             hak tinggal di rumah yang layak. Terkait kuota   terus meningkat tak terkendali. 
             FLPP, kami berharap DPP REI dapat mencari   “Di Gorontalo ini banyak masyarakat yang
             solusi efektif atas keterbatasan kuota FLPP   non-bankable  ingin memiliki rumah, namun
             tahun ini agar anggota REI di daerah bisa   tidak ada solusi dari pemerintah daerah. Saya   KRISTINA BAHSOAN
             terbantu,” ungkap  Ketua Dewan Pengurus   sudah bertemu dengan gubernur dan wali-  KETUA DPD REI GORONTALO
             Daerah Realestat Indonesia (DPD REI) Goron-  kota, tetapi mereka malah tidak ada tangga-
             talo, Kristina Bahsoan yang dihubungi, baru-  pan hingga sekarang,” tegas Nina. 
             baru ini.                             Dia menambahkan, pemerintah daerah
                Menurutnya, jika tidak ada tambahan   kurang perhatian terhadap sektor perumahan,
             kuota, maka pengembang di Gorontalo   padahal backlog di Gorontalo mencapai 60.000
             hanya bisa merealisasikan akad hingga Agus-  unit. Di sisi lain, Nina menyebutkan bahwa
             tus. Setelah itu, pengembang akan berhenti   kenaikan tanah di daerah itu rata-rata mencapai
             membangun, karena berdasarkan pengala-  30% per tahun sehingga ke depan kalau tidak
             man masyarakat di Gorontalo hanya mau   ada dukungan dan perhatian pemerintah
             membeli rumah subsidi dan akan menunggu   daerah, maka lahan untuk hunian rumah ber-
             kuota subsidi tersedia lagi.       subsidi akan semakin jauh dari pusat kota. 
                “Daya beli di Gorontalo masih di bawah   “Pemerintah pusat dan daerah kurang per-
             rata-rata sehingga rumah komersial tidak   hatian termasuk soal kuota FLPP yang kurang
             begitu laku di sini. Dari pengalaman yang lalu-  ini. Kami berharap program FLPP dilanjutkan
             lalu, mereka akan menunggu subsidi ada baru   karena akan sangat membantu masyarakat
             mau membeli rumah,” jelas Nina, demikian dia   berpenghasilan rendah,” harapnya.
             akrab disapa.                         Perumahan bersubsidi di provinsi termuda
                Hingga akhir Juni 2024, anggota REI di   di Pulau Sulawesi itu sebagian besar berlokasi
             Gorontalo sudah berhasil merealisasikan seba-  di Kota dan Kabupaten Gorontalo, dengan
             nyak 500 unit rumah subsidi. Sementara target   serapan sebagian besar dari anggota TNI, Polri,
             di 2024 adalah sebanyak 1.000 unit. Target itu   dan karyawan swasta. (Teti Purwanti)





               “Di Gorontalo ini banyak masyarakat yang
              non-bankable ingin memiliki rumah, namun
                tidak ada solusi dari pemerintah daerah.

              Saya sudah bertemu dengan gubernur dan
                walikota, tetapi mereka malah tidak ada
                        tanggapan hingga sekarang.”



                                                                                        RealEstat Indonesia  |  Edisi 211, Juli 2024   |   23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28