Page 38 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Maret 2023
P. 38
ISU PASAR
SEKTOR PROPERTI
YAKIN TUMBUH, TAPI BUTUH STIMULUS
DI TAHUN 2023, SEKTOR PROPERTI DIYAKINI MASIH BERGERAK POSITIF SEJALAN DENGAN PROYEKSI SEJUMLAH LEMBAGA KEUANGAN
BAHWA PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA MASIH AKAN TUMBUH HINGGA 5%. NAMUN MASIH TETAP DIBUTUHKAN STIMULUS DARI
PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PERUSAHAAN PROPERTI DALAM MEMBERIKAN PRODUK TERBAIK BAGI MASYARAKAT.
D emikian kesimpulan dari media talkshow bertajuk “Pertumbuh- atau dukungan stimulus untuk mendorong properti high-rise (vertikal).
Pemerintah, harapnya, juga perlu membuat terobosan kebijakan
an Sektor Properti; Peluang dan Tantangan di 2023” yang di-
adakan Sinar Mas Land di BSD City, Tangerang, Rabu (22/2).
Karena di suatu daerah terlebih di kota-kota padat penduduk, yang
Sekretaris Jenderal DPP Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie
(apartemen) untuk mengurai kemacetan dan ongkos transportasi.
mengatakan sektor properti akan tetap tumbuh positif di 2023. Hal ini paling ideal dan sangat dibutuhkan adalah produk hunian vertikal
ditopang tingkat inflasi yang terkendali di Indonesia dibandingkan “Stimulus atau kebijakan baru untuk high-rise ini sangat membantu
dengan negara-negara lain dan perbaikan ekonomi dan daya beli ma- baik untuk konsumen maupun pemerintah untuk menciptakan kota
syarakat seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, adanya yang lebih baik,” kata Hari Ganie.
ancaman resesi justru membuat masyarakat Indonesia cenderung untuk Indikasi adanya prospek yang lebih baik pada sektor properti di
berinvestasi di dalam negeri. tahun 2023 dibandingkan tahun lalu juga disampaikan Ferry Salanto,
“Yang patut disyukuri bahwa kebutuhan perumahan di Indonesia Head of Research Colliers Indonesia. Menurutnya, saat ini ekonomi
selalu meningkat didukung pertumbuhan penduduk dan bonus de- dan daya beli konsumen sudah mulai bergerak ke arah yang lebih baik
mografi berupa populasi penduduk produktif yang tinggi termasuk ge- seiring membaiknya penanganan dan situasi pandemi Covid-19 di
nerasi muda milenial,” ujarnya. Indonesia.
Di sisi lain, Hari Ganie mengingatkan pemerintah bahwa kebangkit- “Jika sebelumnya konsumen masih menimbang-nimbang dan tidak
an industri properti sangat penting bagi perekonomian Indonesia. terburu-buru untuk membeli properti, maka tahun ini akan berbeda.
Menurutnya, sektor properti berkontribusi 13,6% terhadap PDB (produk Tahun ini dapat dikatakan sebagai momentum yang tepat, karena di
domestik bruto) nasional, mampu menyerap tenaga kerja hingga 8,5 tahun 2024 kemungkinan adanya ketidakpastian kembali karena adanya
juta pekerja atau 6,95% dari total tenaga kerja nasional tahun 2020, serta aktivitas politik nasional,” jelasnya.
membawa multiplier effect (efek berganda) dan rantai pasok terhadap Untuk menjaga momentum pertumbuhan di sektor properti
175 industri lain yang sebagian besar adalah konten lokal. tersebut, sejumlah kebijakan strategis yang dilakukan pemerintah
“Untuk itu, perlu kiranya pemerintah untuk terus mendukung seperti kelonggaran aturan LTV/FTV sebesar 100% dapat menyokong
bertumbuhnya sektor properti dengan berbagai insentif termasuk untuk penjualan properti sehingga kebutuhan masyarakat akan hunian da-
melanjutkan kembali stimulus pajak pertambahan nilai di tanggung pat terpenuhi.
pemerintah (PPN DTP),” sebutnya.
38
38 | Edisi 195, Maret 2023 | RealEstat Indonesia | Edisi 195, Maret 2023 | RealEstat Indonesia