Duh! Kredit Properti Melambat

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit sektor properti mengalami perlambatan pada Mei 2022 menjadi 5,9 persen (year on year/yoy).
0
387
kredit properti

JakartaBank Indonesia (BI) mencatat kredit sektor properti mengalami perlambatan pada Mei 2022 menjadi 5,9 persen (year on year/yoy). Angka tersebut lebih rendah ketimbang pertumbuhan penyaluran kredit bulan April 2022 yang sebesar 6,1 persen (yoy).

“Sejalan dengan perlambatan total kredit, penyaluran kredit sektor properti pada Mei 2022 tumbuh 5,9 persen (yoy). Lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (6,1 persen, yoy), terutama pada kredit KPR/KPA,” tulis Publikasi BI yang bertajuk Analisis Uang Beredar Mei 2022 yang diakses pada Minggu, 3 Juli 2022.

Laporan tersebut juga menyatakan, Kredit KPR/KPA melambat dari 10,5 persen (yoy) menjadi sebesar 9,8 persen (yoy) pada Mei 2022.  Kredit tersebut terutama untuk pembiayaan perumahan tipe 22 sampai tipe 70 di Jawa Barat dan Banten.

Sementara itu, kredit real estat tumbuh stabil sebesar 4,3 persen (yoy) pada bulan laporan. Di sisi lain, kredit konstruksi tumbuh 0,9 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,5 persen (yoy), seiring peningkatan penyaluran kredit pada Bangunan Jalan Tol.

Kredit Perbankan

Penyaluran kredit perbankan pada Mei 2022 tetap tumbuh positif meski tidak setinggi bulan sebelumnya. Penyaluran kredit pada Mei 2022 tercatat sebesar Rp5.999,0 triliun, atau tumbuh 8,7 persen (yoy). Angka tersebut sedikit lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya (8,9 persen, yoy).

“Sementara itu, penyaluran kredit pada Mei 2022 tumbuh 8,7 persen (yoy). Relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,9 persen (yoy),” Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangannya.

Perlambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada golongan debitur korporasi. Kredit kepada korporasi melambat dari 10,3 persen pada April 2022 menjadi 9,8 persen (yoy) pada bulan laporan. Sementara itu, kredit kepada perorangan tumbuh 9,1 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan sebesar 8,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan penyaluran kredit pada Mei 2022 terjadi pada Kredit Modal Kerja dan Konsumsi. Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 11,0 persen (yoy) pada Mei 2022, melambat dari bulan sebelumnya (11,5 persen, yoy). Perlambatan KMK terjadi pada sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan, serta sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan.

KMK sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan tumbuh 13,6 persen (yoy), melambat daripada bulan sebelumnya (14,8 persen, yoy). Perlambatan terutama untuk sub sektor Perantara Keuangan Lainnya (Non Bank) Leasing di DKI Jakarta dan Banten. (SAN)