IKN Pindah, Jakarta Tetap Jadi Magnet Industri Properti

Pasca pemindahan Ibu Kota Negara ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Kota Jakarta dinilai masih tetap menjadi magnet bagi pengembangan industri properti.
0
399

Jakarta – Pasca pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Kota Jakarta dinilai masih tetap menjadi magnet bagi pengembangan industri properti. Bahkan, peluang pengembangan perumahan akan tersebar ke wilayah penyangga Jakarta.

“Saya meyakini dengan berpindahnya ibu kota dari Jakarta ke Kaltim tidak akan mengurangi peranan Kota Jakarta. Justru kota ini akan semakin baik dan semakin nyaman. Kemacetan akan berkurang, penggunaan air permukaan juga akan berkurang,” sebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, saat Pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta Tahun 2022, di Hotel JS Luwansa, Kamis, 8 September 2022.

Kendati sudah tak lagi menjadi Ibu Kota Republik Indonesia, Riza optimistis Jakarta akan tetap menjadi tujuan investasi dan bisnis. “Jakarta akan tetap menjadi lokasi tujuan investasi dan bisnis di Indonesia pasca pemindahan IKN,” ujarnya.

Mengutip riset Indonesia Property Watch (IPW), imbuh Riza, pasar properti di Jakarta akan tetap besar walaupun IKN telah pindah. “Pasar properti di Jakarta akan menyebar ke kota-kota penyangga di sekitarnya seperti di Depok, Tangerang dan Bogor,” imbuh Riza.

Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPD REI) DKI Jakarta Arvin F. Iskandar mengatakan, Kota Jakarta akan menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masa mendatang. Walaupun tidak lagi menjadi Ibu Kota Indonesia, Jakarta tetap akan menjadi magnet industri properti. Kota Jakarta akan tetap jadi pusat bisnis, investasi dan keuangan utama di Indonesia.

“Saat ini pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur sudah mulai berproses. Tinggal bagaimana nantinya pembahasan perubahan UU tentang kekhususan Jakarta. Sebab dunia usaha membutuhkan kepastian hukum,” ungkap Arvin.

Pada kesempatan tersebut Riza mengakui bahwa wajah baru Jakarta yang semakin cantik dan tertata saat ini, tidak terlepas dari peran serta segenap anggota REI. Di tengah dinamika yang terjadi karena pembangunan pasti memiliki banyak tantangan, REI lanjutnya senantiasa mendukung upaya Pemerintah Propinsi DKI Jakarta untuk berkolaborasi dan mempercepat pembangunan di Jakarta sebagai salah satu kota global yang setara dengan kota-kota global lainnya.

“Kita mengejar agar Jakarta sejajar dengan kota-kota global di dunia yang berhasil dan sukses. Untuk mewujudkan hal itu, butuh dukungan semua pihak. Salah satunya tentunya dukungan dari DPD REI DKI Jakarta,” tegas Riza.

Dukungan REI

Dalam upaya Pemprov DKI Jakarta memenuhi kebutuhan rumah layak huni, imbuh Riza, membutuhkan dukungan penuh REI DKI Jakarta. Tidak hanya soal rumah layak huni, Pemprov DKI Jakarta juga ingin memenuhi kebutuhan sosial inklusif. Hal ini agar warga Kota Jakarta dapat saling berinteraksi dan dapat memenuhi tuntutan produktivitas.

“Pemprov DKI Jakarta sudah meluncurkan Program Jakhabitat sebagai program pemukiman yang terintegrasi. Termasuk soal program penataan kampung dan pengembangan hunian vertikal. Hanya dengan cara inilah Jakarta bisa menjadi kota yang lebih manusiawi,” tegasnya.

Wagub berharap, pengembangan hunian vertikal yang dibangun dapat memfasilitasi aktivitas atau interaksi sosial para penghuni. “Rumah menjadi tempat atau ruang berinteraksi antara warga. Ini dibutuhkan demi menjaga kerukunan, membangun persaudaraan, saling membantu sesama dan menjaga mengklarifikasi misskomunikasi yang ada,” ujar Riza.

“Saya mengajak REI DKI Jakarta untuk berkontribusi dalam penyediaan hunian dengan menyikapi tantangan perubahan iklim melalui pendekatan green infrastructure. Hal ini selaras dengan bahasan Urban 20 terkait penyediaan hunian berkelanjutan,” urainya. (BRN)