Indonesia Masuki Masa Endemi Covid-19, Jokowi Berharap Perekonomian Melesat

Selama enam kuartal terakhir berturut-turut, perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 5%.
0
132
Presiden Jokowi

Jakarta – Pemerintah resmi mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia mulai Rabu, 21 Juni 2023. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menyatakan Indonesia telah beralih dari masa pandemi menjadi endemi.

Presiden berharap keputusan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi nasional.

“Pemerintah berharap perekonomian nasional akan bergerak makin baik dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat,” ucap Presiden Jokowi pada Rabu, 21 Juni 2023.

Dia menjelaskan, Indonesia telah berjuang melawan pandemi Covid-19 selama tiga tahun dan tiba waktunya sekarang masuk ke masa endemi.

“Setelah tiga tahun lebih kita berjuang bersama menghadapi Pandemi Covid-19, sejak hari ini, Rabu, 21 Juni 2023, pemerintah memutuskan untuk mencabut status pandemi dan kita mulai memasuki masa endemi,” ujar Presiden Jokowi.

Menurut Presiden keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan angka konfirmasi harian kasus Covid-19 di Indonesia mendekati nihil.

Lebih lanjut, Presiden menjelaskan hasil sero survei yang telah dilakukan menunjukkan bahwa 99 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi Covid-19.

“WHO juga telah mencabut status public health emergency of international concern,” lanjutnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencabut status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) untuk COVID-19 pada Jumat, 2 Mei 2023.

Indonesia sendiri sebelumnya sudah bersiap bertransisi dari pandemi ke endemi dengan berkonsultasi dengan WHO. WHO menyampaikan bahwa persiapan Indonesia dipandang baik dalam menghadapi transisi pandemi ke endemi.

Pertumbuhan Ekonomi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memaparkan selama enam kuartal terakhir berturut-turut, perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 5% dengan didukung kinerja baik di sektor konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor, serta jasa keuangan.

Selain itu, dengan leading indicator yang masih menunjukkan prospek yang baik, seperti indeks kepercayaan konsumen, PMI manufaktur, dan juga sektor keuangan, Pemerintah berharap ekonomi tetap tumbuh di atas 5% di tahun ini dan seterusnya.

Melihat prospek pertumbuhan global yang saat ini masih belum pasti, Pemerintah telah menyiapkan serangkaian strategi salah satunya dengan peningkatan ekonomi domestik atau permintaan domestik dengan tetap menjaga ketahanan sektor eksternal. (SAN)