KPR Syariah Makin Diminati

Minat masyarakat memiliki hunian idaman menggunakan skema pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) Syariah makin tinggi.
0
424
Ilustrasi Pembelian Rumah KPR Syariah

Jakarta – Minat masyarakat memiliki hunian idaman menggunakan skema pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) Syariah makin tinggi. Berdasarkan Data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan pemilikan rumah tinggal melalui perbankan syariah per Agustus 2021 mencapai  Rp41,4 triliun.

“Yang sekarang diperlukan ialah realisasi konkret KPR Syariah, karena sekarang sangat diminati, baik muslim maupun nonmuslim,” ungkap Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida dalam Webinar Sharia Business BTN dengan tema Pembiayaan KPR Syariah: Tantangan dan Peluang di Era Industri 4.0, Rabu, 17 November 2021.

Dengan makin tingginya minat pembiayaan KPR berbasis Syariah, termasuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) Syariah, Totok berharap BTN Syariah dapat meningkatkan kuota penyaluran hingga tiga kali lipat. Selain itu, seberapa besar kuota penyaluran KPR FLPP untuk bank syariah tahun depan perlu ada kepastian. Dengan begitu, bisnis syariah dapat terus berputar.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Sharia Bank BTN Alex Sofyan Noor mengatakan, Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) (BTN Syariah) siap memenuhi kebutuhan pengembang yang tergabung dalam asosiasi REI.

“Kami siap untuk itu, melayani yang terbaik karena apapun juga mitra REI adalah merupakan stakeholder yang kami utamakan di bank kami karena memang memiliki core business masalah properti,” tegas Alex.

Alex menjelaskan, BTN Syariah sampai dengan 15 November 2021 telah menyalurkan KPR BP2BT syariah sebanyak 878 unit. Sampai dengan November 2021, masih ada potensi KPR BP2BT kurang lebih sebanyak 1.600 unit.

“Harapan kami, 1.600 unit kita habiskan November ini. Kami challenge kepada teman-teman developer dan kami juga di challenge untuk merealisasikan 1.600 unit sampai tanggal 23 November 2021,” tukas Alex.

Potensi

Seirama, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, potensi pembiayaan syariah sangat besar. Mengingat penduduk Indonesia mayoritas muslim dan juga penduduk nomuslim yang berminat cukup banyak.

“Potensi pembiayaan syariah sangat besar terlebih penduduk yang mayoritas muslim. Bahkan yang nonmuslim pun tertarik karena nilai-nilai yang ada di syariah tadi. Di hari ini, pembiayaan perumahan syariah sudah dilakukan di FLPP yang nanti tentu akan dilanjutkan oleh BP Tapera. Baik penempatan di FLPP sendiri maupun dalam bentuk KPR Syariah yang diberikan kepada masyarakat,” jelas Herry

Kementerian PUPR, lanjut Herry, telah menggandeng Bank Syariah dalam menyalurkan bantuan subsidi perumahan. Rinciannya, 15 bank syariah penyalur FLPP, satu bank syariah penyalur BP2BT dan 15 bank penyalur SBUM.

Herry menjelaskan, realisasi bantuan pembiayaan KPR bersubsidi tahun 2015-2021 sebanyak 1.285.798 unit rumah. Dari jumlah tersebut, porsi KPR bersubsidi syariah mencapai 15,9 persen sebesar 203.878 unit. Sementara sisanya, sebesar 84,1 persen atau sebanyak 1.081.920 unit berasal dari KPR bersubsidi.

“Kalau kita lihat jumlahnya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sekitar 17 -18 persen,” tutup Herry. (SAN)