Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyiapkan desain purwarupa hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Desain purwarupa berdasarkan masukan dari asosiasi perumahan. Purwarupa ini akan menjadi panduan bagi pelaku usaha pada tahap permohonan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi hunian bersubsidi.
“Kami tengah mengembangkan desain prototipe atau purwarupa rumah sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kami ingin rumah sederhana untuk masyarakat tetap memiliki kualitas yang baik,” papar Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, M Hidayat dalam Sharing Session Desain Prototipe/Purwarupa Rumah Sederhana dan Perizinan Pembangunan Perumahan di Jakarta, Senin, 1 April 2024.
Hidayat menjelaskan, sektor perumahan dan kawasan permukiman memberikan kontribusi positif dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, dalam proses bisnisnya sektor ini tidak luput dari berbagai permasalahan. Salah satunya terkait perizinan pembangunan perumahan, termasuk rumah bersubsidi bagi MBR.
Lebih lanjut, Iwan menerangkan, ada sejumlah kendala dalam proses PBG dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) yang dialami pelaku usaha perumahan khususnya rumah subsidi. Hal ini tentunya berdampak kurang baik dalam upaya pemenuhan kebutuhan hunian layak bagi MBR.
“Pemerintah perlu mengambil langkah strategis salah satunya dengan penyederhanaan proses PBG melalui penerbitan variasi purwarupa rumah sederhana. Kami berharap para pelaku usaha perumahan khususnya rumah subsidi bagi MBR dapat terfasilitasi,” kata Hidayat.
Direktur Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Ir. Fitrah Nur mengungkapkan, pihaknya bersama sejumlah asosiasi pengembang perumahan di Indonesia sedang menyusun desain prototipe atau purwarupa rumah sederhana. Tujuannya untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha pada tahap permohonan PBG bagi perumahan MBR. Penetapan desain purwarupa rumah sederhana melalui SE Direktur Jenderal Perumahan dan pencantuman desain ke dalam SIMBG.
Percepat Proses Perizinan
Tenaga ahli dan sejumlah pihak terkait telah melakukan pembahasan dan ulasan desain purwarupa hunian MBR. Hal ini guna memastikan pemenuhan standar teknis dari sisi struktural, arsitektural, serta aspek mechanical, electrical and plumbing (MEP). Selain itu, desain tersebut juga diharapkan memenuhi ketentuan pokok terkait ketahanan terhadap gempa, konsep green building atau green housing, mempertimbangkan kondisi geologis dan geografis. Desain tersebut juga memenuhi kebutuhan pembangunan dan pertimbangan kemudahan pelaksanaan konstruksi.
Fitrah menambahkan, pengembangan desain prototipe rumah sederhana ini berdasarkan masukan dari asosiasi pelaku pembangunan perumahan. “Kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada REI, Apersi, Himperra, PIN dan Aperindo yang telah menyampaikan usulan desain rumah sederhana,” tuturnya.
Fitrah mengatakan, pihaknya berharap desain purwarupa rumah sederhana ini dapat memberikan alternatif desain rumah sederhana bagi pelaku pembangunan perumahan. “Purwarupa ini juga dapat mempermudah dan mempercepat proses persetujuan PBG sehingga dapat meningkatkan pasokan rumah layak huni bagi MBR,” pungkasnya. (BRN)