Libur Akhir Tahun, Destinasi Wisata Siapkan Crowd Management

0
584

Jakarta – Pengelola destinasi pariwisata serta sentra ekonomi kreatif diminta menerapkan tata kelola kerumunan (crowd management) untuk menghadapi lonjakan wisatawan pada momen libur Natal dan Tahun Baru 2024 (nataru). Tidak hanya itu, penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability) juga mutlak diperlukan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, penerapan crowd management dan protokol CHSE perlu agar wisatawan dapat berlibur secara nyaman dan aman. “Pengelola destinasi harus menyiapkan mitigasi saat wisatawan membludak agar tetap ada crowd control. Harus ada pengelolaan penumpukan pengunjung,” kata Sandiaga, usai meninjau Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa, 26 Desember 2023.

Hal ini terkait dengan situasi Covid-19 yang belakangan meningkat juga mitigasi bencana. Mengingat libur nataru merupakan salah satu momentum pergerakan manusia dan ekonomi yang signifikan. Untuk itu, imbuh Sandiaga, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk Kementerian Kesehatan untuk memastikan Covid-19 tetap terkendali.

Sandiaga juga mengimbau agar wisatawan tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan. Ia melihat saat ini wisatawan telah memiliki kesadaran tinggi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Menparekraf telah mengeluarkan surat edaran kepada kepala daerah, asosiasi usaha pariwisata, serta pelaku usaha pariwisata tentang penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan pada saat perayaan nataru. Edaran tersebut juga berisi imbauan agar seluruh pihak dapat berkoordinasi dengan pihak terkait di daerah masing-masing. Selain itu, edaran tersebut menekankan pentingnya kalibrasi atau uji petik keamanan dan kelaikan, serta perawatan terhadap wahana usaha secara berkala, mitigasi bencana, serta memastikan kesiapan petugas dan pengelola dalam pelayanan wisata.

“Hal-hal ini yang saya harap dapat menjadi perhatian. Mudah-mudahan Covid-19 tetap terkendali dan silakan berwisata dengan tetap penuh kewaspadaan,” ujar Sandiaga.

Kesiapan TMII

Menparekraf menilai, sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, TMII sudah sangat siap dalam menyambut wisatawan. Hal ini terlihat dari berbagai atraksi yang ada, termasuk suguhan-suguhan dari tiap anjungan provinsi di TMII. “Dapat saya pastikan destinasi unggulan ini siap menerima lonjakan kunjungan di liburan Nataru ini. Antisipasinya (sekitar) 50.000 pengunjung saat puncak perayaan akhir tahun 31 Desember nanti,” kata Menparekraf Sandiaga.

Dari proyeksi 107 juta pergerakan masyarakat saat liburan Nataru tahun ini, Menparekraf Sandiaga mengatakan lebih dari 60 persen akan melakukan kegiatan wisata. “Destinasi wisata unggulan seperti TMII dan destinasi favorit lainnya harus dapat mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan,” pungkasnya. (BRN)