Program Sejuta Pohon, REI Tanam 10 Ribu Pohon di Dam Terbesar di Batam

REI Khusus Batam melakukan penanaman 10 ribu pohon di catchment area di Waduk Duriangkang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
0
513

Batam – Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) kembali menjalankan program penanaman pohon sebagai bagian dari upaya konservasi lingkungan. Kali ini REI Khusus Batam melakukan penanaman 10 ribu pohon di area tangkapan air (catchment area) di Waduk Duriangkang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

“Kami memahami bahwa kegiatan pembangunan perumahan ikut berkontribusi menambah emisi karbon ke lingkungan. Sebagai langkah antisipasinya, kami melakukan upaya konkret berupa Program Sejuta Pohon untuk Indonesia dari REI,” tutur Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI, Joko Suranto, saat penanaman pohon secara simbolis di Waduk Duriangkang, Kota Batam, Senin, 26 Februari 2024.

Mengutip data Singapore Green Building Council (SGBC), sektor properti berkontribusi menciptakan 40% emisi karbon secara global. Emisi karbon itu terbentuk mulai dari proses pembangunan, penggunaan hingga perawatan unit properti.

Joko mengimbau agar anggota REI yang menanam setiap pohon dapat menyertakan informasi ‘bagikan lokasi’ (sharelocation). “Shareloc ini penting agar datanya bisa terekam di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Saya minta kepada seluruh DPD REI agar menyebarluaskan imbauan ini kepada segenap anggotanya di masing-masing daerah,” ujarnya.

Untuk setiap akad kredit pemilikan rumah (KPR), maka developer anggota REI akan menanam dua pohon. “Satu batang pohon ditanam di pekarangan rumah, dan sebatang lagi di lokasi fasum di kompleks perumahan,” papar Joko.

Direktur Restrukturisasi Bidang Pengusahaan BP Batam, Hadjad Widagdo, mengatakan konservasi alam oleh REI Khusus Batam efektif demi menjaga keberlangsungan suplai air bersih bagi warga Batam. “BP Batam selaku penanggung jawab Waduk Duriangkang menyambut baik program penanaman sejuta pohon oleh REI. Kegiatan ini membawa semangat dalam upaya memperbaiki kondisi lingkungan. Penanaman pohon di daerah tangkapan air di waduk ini, berarti REI ikut berperan menymbang ketersediaan air bagi Kota Batam,” ucap Hadjad.

Pemasok Air Terbesar

Menurut Hadjad, konservasi pohon di area tangkapan air di Waduk Duriangkang merupakan upaya yang krusial. Hal ini mengingat dam tersebut memasok 70% kebutuhan air bagi warga Batam. “Dam ini melayani kebutuhan air bagi 300 ribu pelanggan di Kota Batam,” kata dia.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Khusus Batam, Achyar Arfan menyampaikan, perlu upaya bersama dalam menjalankan konservasi sumber air bersih. Sudah sejak lama pimpinan lembaga eksekutif di Kota Batam menerapkan ketentuan terkait penyediaan air bersih untuk konsumsi warga Batam yang berasal dari waduk. “Pengembang perumahan di Batam tidak diperkenankan melakukan kegiatan pengeboran air tanah. Bahkan, berlaku persyaratan bahwa perbankan tidak akan melayani akad KPR sebelum meteran air terpasang di unit rumah,” tukas Achyar.

Program penanaman 10 ribu batang pohon di Dam Duriangkang ini merupakan rangkaian pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) VIII REI Khusus Batam yang berlangsung di Radisson Golf & Convention Center. Robinson Tan, Sekretaris DPD REI Khusus Batam periode 2020 – 2024 terpilih secara aklamasi dalam Musda tersebut untuk masa bakti 2024 – 2027.

Waduk Duriangkang merupakan bendungan terbesar di Batam dengan luas tangkapan air lebih dari 7.000 hektare dan luas permukaan 1.200 hektare. Mengutip kajian pengelola, Waduk Duriangkang memiliki kapasitas 3.000 liter per detik. (BRN)