Properti Global Bergerak Positif, Ikang Fawzi Ajak Pengembang Nasional Bangkit

Kondisi tersebut membawa optimisme baru bagi industri properti dunia termasuk Indonesia setelah melambat dalam dua tahun terakhir.
0
197
properti global

JAKARTA – Tren investasi properti global terus menuju arah positif sejak akhir tahun lalu. Kondisi tersebut membawa optimisme baru bagi industri properti dunia termasuk Indonesia setelah melambat dalam dua tahun terakhir.

Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Realestat Indonesia (DPP REI) Ikang Fawzi memprediksi masa-masa sulit akibat dampak pandemi akan segera berlalu. Sekarang adalah saatnya pengembang untuk take off secara masif dan kembali bangkit. Dirinya merujuk kepada sejumlah riset yang dilakukan perusahaan konsultan properti yang memperlihatkan adanya tren kuat untuk pemulihan pasar.

“Tren properti global pasti akan berdampak ke Tanah Air. Ini berarti, pengembang nasional harus sudah mempersiapkan diri dan lebih jeli menyesuaikan rencana bisnisnya dengan tren maupun potensi pasar di daerahnya masing-masing,” kata Ikang kepada Industriproperti.com, Senin (14/3/2022).

Teranyar, lembaga konsultan riset Knight and Frank mengeluarkan laporan yang menyebutkan bahwa investasi modal swasta pada sektor properti komersial yang masuk di dunia mencapai US$405 miliar di 2021. Nilai tersebut meningkat 52% dibanding tahun sebelumnya dan tumbuh 38% di atas rata-rata lima tahun sebelum pandemi Covid-19 merebak.

Kondisi yang sama terjadi pada nilai investasi langsung properti komersial di Asia Pasifik yang mencapai US$177 miliar pada 2021, menurut riset Jones Lang LaSalle (JLL) Asia Pasifik. Nilai investasi itu naik 26% secara tahunan karena lonjakan aktivitas properti komersial di Australia, Tiongkok, dan Jepang.

Pasar yang bergerak positif juga berimbas ke Indonesia. Hal tersebut terlihat dari tren membaiknya permintaan properti di Indonesia khususnya di Bodetabek yang memperoleh dukungan berupa stimulus diskon pajak dari pemerintah. Bahkan berdasarkan survei Bank Indonesia (BI), tren harga juga mulai bergerak naik di kuartal akhir 2021 meski tumbuh tipis sekali.

Market Driven

Ikang menambahkan, pengembang harus siap melakukan sesuatu yang bukan menjadi maunya lagi, tetapi maunya pasar (market driven). Pengembang juga harus bisa memberikan solusi terhadap kebutuhan pasar yang menjadi target marketnya.

Sebagai contoh di subsektor perkantoran. Tren hybrid working membuat kebutuhan ruang kantor menjadi lebih sedikit karena sudah berorientasi pada kolaborasi (tempat kerja bersama). Bahkan menurut Colliers International, mayoritas perusahaan sekarang lebih memilih mengurangi area kantor antara 10% hingga 40% karena karyawan sudah menerapkan hybrid working.

Demikian pula di sektor ritel, saat ini banyak perusahaan kuliner seperti kafe dan restoran lebih memilih tempat usaha di luar mall untuk mengantisipasi penyebaran pandemi serta memberi ruang lebih leluasa kepada pengunjung tanpa batasan waktu buat nongkrong. Tren ini, menurut dia, membuka peluang pasar untuk properti komersial semisal rumah toko (ruko) di sekitar kawasan permukiman.

“Pengembang harus jeli, sehingga tidak salah dalam memilih model bisnis dan target pasar. Perlu survei pasar yang lebih akurat dan tepat,” ungkap musisi yang juga pengusaha properti tersebut.

Momentum Beli

Di sisi lain, pembeli juga sudah lama menunda pembelian sebagai dampak pandemi. Oleh karena itu, menurut Ikang, saat ini menjadi momentum tepat untuk membeli hunian karena pengembang memberi banyak promo. Selain itu, banyak juga program dari perbankan untuk memudahkah orang membeli rumah.

Menurutnya, pasar rumah tapak (landed house) di segmen harga di bawah Rp2 miliar masih bagus dan sangat banyak produk pilihannya saat ini. Apalagi sekarang banyak pengembang yang membuat konsep menarik termasuk dari sisi desain arsitektur.

“Soal lokasi habit orang sekarang sudah berubah, dimana lokasi enggak selalu mutlak. Tapi akses yang lebih diutamakan, karena mereka tidak setiap hari ke kantor. Artinya, sekarang kita bukan menjual apa maunya kita lagi, tetapi apa maunya pasar,” pungkas rocker era 80-an tersebut. (MRI)