Proyek IKN Magnet untuk Investor Negara Ini

Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur menjadi magnet bagi investor asing.
0
788

Jakarta – Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur menjadi magnet bagi investor asing. Setidaknya, investor asal empat negara yakni China (termasuk Hong Kong), Jepang, Korea Selatan dan Middle East sudah menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan investasinya di megaproyek pemindahan IKN.

“Proyek IKN magnet untuk kalangan investor dari empat negara tersehut. Kami mendapatkan komitmen itu dari hasil komunikasi dengan mereka,” tutur Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) Bidang Hubungan Luar Negeri, Rusmin Lawin, saat jamuan makan malam Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), di Jakarta, Senin, 27 Februari 2023.

Terkait potensi hambatan akibat hajatan demokrasi di Indonesia tahun depan, kata Rusmin, perlu direspons secara baik. “Pemilu tidak perlu dipermasalahkan karena semua negara pasti melaksanakan pesta demokrasi itu,” kata dia.

Menurut Rusmin, proyek IKN bisa menjadi pintu masuk bagi kalangan investor asing untuk menggarap proyek lainnya. “Proyek IKN akan menjadi pemantik utama bagi kalangan investor asing. Mereka bisa masuk ke proyek di luar IKN. Misalnya, seperti kawasan industri di Kendal dan Batang, Jawa Tengah,” ujarnya.

Rusmin mengatakan, kemitraan antara REI dengan HKTDC sudah terjalin cukup lama. “Sinergi REI bersama HKTDC sudah berlangsung sejak lama. HKTDC itu unik. Kendati HKDTC adalah entitas pemerintahan Hong Kong, tapi personelnya berasal dari kalangan profesional dan pelaku usaha,” tuturnya.

Dia berharap, pertemuan bisnis semacam ini bisa mendatangkan investor yang serius. “Pertemuan semacam ini setidaknya kami bisa saling bertukar informasi, pengetahuan, serta jejaring investor. Bahkan, di antara delegasi HKTDC ada yang sudah lebih dari 10 tahun tidak berkunjung ke Indonesia,” tukas Rusmin.

Butuh Dukungan

Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida mengungkapkan, pembangunan di Indonesia membutuhkan dukungan investor lokal maupun asing. “Kami butuh dukungan investor. Utamanya, investasi di bidang infrastruktur seperti pengembangan proyek tol, jalan raya, dan juga penyediaan hunian bagi masyarakat. Apalagi housing backlog di Indonesia yang masih sangat besar. Semua itu butuh support dari para investor, baik lokal maupun asing,” kata Totok.

Berdasarkan data Otorita IKN per awal Februari 2023 kemarin, jumlah peminat untuk turut membangun IKN yang terbukti dengan mengirimkan Letter of Intent/LoI (surat pernyataan minat) mencapai 142 investor.

Dari jumlah tersebut, sekitar 90 LoI dikategorikan investor serius. Rinciannya sebagai berikut:

  • Sektor infrastruktur dan utilitas sebanyak 25 LoI
  • Sektor edukasi 15 LoI
  • Sektor jasa konsultasi 14 LoI
  • Sektor perumahan 10 LoI
  • Sektor mixed use dan komersial 9 LoI
  • Sektor teknologi 6 LoI
  • Sektor kesehatan 5 LoI
  • Kantor BUMN dan swasta 4 LoI, dan
  • Kantor pemerintah 2 LoI. (BRN)